Aku memutuskan untuk menolak tawaran promosi ke New York dan berhenti kerja lalu, pulang kampung.
"Bintang!!!? Memang apa yang terjadi di New York?" tanya Dean kebingungan ketika didatangi aku yang masuk membawa surat pengunduran diri ke kantornya.
"Aku mendadak ingin pulang kampung untuk mengurus orang tua," jawabku singkat dengan menegarkan diri.
Dean menyarankan aku untuk ambil cuti menenangkan diri selama seminggu tanpa dipotong gaji tetapi, aku menolak keras dan bersikeras pada pendirianku. Akhirnya dia merelakan aku untuk mengundurkan diri dan berpesan bahwa pintu kantor ini terus terbuka lebar untuk menyambut aku kembali.Â
Orang kantor luar biasa ribut dan tidak mengerti dengan alasan keputusan aku yang mendadak dan sangat mengejutkan ini.
3 bulan lagi aku resmi mengundurkan diri dari perusahaan.
"Bude, kenapa tidak menikah lagi?" tanyaku saat kami makan malam.
Bude tersenyum mendengar pertanyaanku. "Karena bude tidak mau menambah beban Wiwi," jawabnya dengan tenang. "Wiwi sebenarnya sangat tertekan dengan kenyataan bapaknya yang punya banyak istri dan anak," lanjutnya.
Bude memilih untuk berkorban menghilangkan keinginan memiliki keluarga baru.
"Mungkin nanti setelah bude sudah menopause baru menikah lagi," lanjutnya dengan tertawa. "Tetapi, saat itu mungkin bude sedang sibuk mengurus cucu yang lucu dari Wiwi sehingga tidak ada pikiran menikah lagi," katanya dengan tetap tertawa.
Aku bertemu Wiwi terakhir 7 tahun yang lalu di pernikahan Bulan. Wiwi setiap tahun ada pulang kampung saat lebaran dan natal tetapi, tidak mampir Jakarta karena dari Singapura langsung turun Surabaya lalu lanjut lewat darat ke Banyuwangi, Probolinggo dan Semarang. Setelah itu kembali ke Surabaya dan pulang Singapura.