Mohon tunggu...
MK
MK Mohon Tunggu... Freelancer - Cahaya Bintang

Saat diri dapat katakan CUKUP di saat itu dengan mudah diri ini untuk BERBAGI kepada sesama:)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pintu Depan 13

19 April 2022   17:41 Diperbarui: 19 April 2022   17:44 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

"Ini selusin bakpao isi kacang merah berbentuk buah persik merah dan sebutir telur rebus merah bonus beli bakpao," jawabku dengan tertawa. Aku menceritakan tadi diantar pak Mark ke toko kue tradisional terbuat dari kayu yang sudah tua di daerah Dongcheng.

"Ceritanya nanti saja. Lebih baik kita sekarang cepat masak sebelum kompor dipakai orang lain," kata Shotaro sambil berdiri membawa peralatan masak milik Shidd.

Asrama memiliki peraturan tentang peralatan makan. Piring, mangkuk, sendok garpu dan gelas hanya boleh dipakai dalam ruang makan selama jam makan. Shidd karena sering masak makanan sendiri jadi punya panci, piring, mangkuk serta sendok garpu sendiri. Demi ulang tahun Kang Xi Ka, semua itu dipinjami ke aku.

"Aku bahagia sekali meski tidak ada logo halal tapi, aku yakin semua ini halal," kata Shidd dengan mata berbinar bahagia. Aku dan Shotaro tertawa bareng mendengar perkataannya.

"Tadi kita kebingungan cari tepung panir. Entah di sini disebut apa. Sudah jelaskan tepung ada perintilan roti digulung ke adonan buat goreng... yang ada dikasih tepung khusus buat roti," cerita Shotaro. "Terus gimana akhirnya kalian bisa dapat tepung panir ini?" tanyaku sambil melumuri daging ayam ke tepung panir.

"Aku bilang tepung tempura. Beruntung si penjual tahu tempura dan akhirnya dikeluari berbagai macam tepung untuk lapisan tempura," lanjut Shotaro dengan tertawa.

"Sungguh penuh perjuangan sekali kalian berdua ini. Terima kasih banyak sudah mau aku repoti," kataku dengan sepenuh hati. "Ah! Santai saja. Ini gunanya teman," kata Shidd dengan tersenyum.

Satu jam habis untuk memasak. Semua makanan disimpan di kamar mereka. Kami bergegas mandi dan tukar baju. 

Sekitar jam 19:20, Kang Xi Ka pulang. Berhubung jam makan sudah mau selesai, biasanya aku atau dia yang ada di asrama pasti mengambil dan menyimpan jatah kami di kamar.

"Kang Xi Ka, cepat mandi. Setelah mandi, kita makan di luar," pintaku. Kang Xi Ka tanpa banyak tanya menuruti permintaanku.

"Memang kita mau makan di mana?" Pertanyaan Kang Xi Ka mengagetkanku yang sedang asyik duduk membaca di kursi. "Bintang, rapi sekali. Emang mau ke mana?" tanyanya lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun