Mohon tunggu...
Kartika Margi Utami
Kartika Margi Utami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Nama saya Kartika Saya Mahasiswi Universitas Pamulang Jurusan Ilmu Komunikasi hobi saya Bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Filosofi Kejawen: Menemukan Harmoni dalam Kehidupan Modern

25 November 2024   17:03 Diperbarui: 25 November 2024   17:04 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto filosofi kejawen: Gambar ini diambil menggunakan ChatGpt AI, teknologi Kecerdasan AI

PENDAHULUAN

Penjelasan singkat tentang apa itu Kejawen sebagai sistem filosofi dan spiritualitas Jawa.

Kejawen adalah filosofi dan spiritualitas khas Jawa yang berfokus pada harmoni antara manusia, Tuhan (Gusti), dan alam. Bukan agama formal, Kejawen memadukan nilai-nilai lokal dengan pengaruh Hindu, Buddha, dan Islam.
Kejawen juga mengajarkan pengendalian diri dan praktik spiritual seperti meditasi untuk mencapai keseimbangan hidup, menjadikannya relevan bahkan di era modern.

Hubungan Kejawen dengan konsep kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa.

Kejawen berperan sebagai panduan hidup masyarakat Jawa, tercermin dalam nilai-nilai seperti rukun, tepa selira, dan sabar yang mendorong harmoni sosial dan toleransi. Dalam kehidupan sehari-hari, Kejawen mengajarkan pengendalian diri, introspeksi, dan penghormatan terhadap alam melalui tradisi seperti gotong royong dan sedekah bumi, menjadikannya relevan sebagai pedoman spiritual dan praktis.

Pentingnya memahami Kejawen di tengah tantangan modernitas.

Memahami Kejawen penting di era modern untuk menjaga identitas budaya dan keseimbangan hidup. Nilai-nilainya, seperti harmoni, introspeksi, dan toleransi, membantu menghadapi tekanan modernitas, krisis moral, dan lingkungan, sekaligus menjaga hubungan dengan Tuhan, sesama, dan alam.

FILOSOFI UTAMA KEJAWEN

Sangkan Paraning Dumadi

1.Pemahaman tentang asal-usul manusia dan tujuan hidup (kembali kepada Sang Pencipta).

Dalam Kejawen, pemahaman tentang asal-usul manusia dan tujuan hidup dirangkum dalam konsep Sangkan Paraning Dumadi. Filosofi ini mengajarkan bahwa manusia berasal dari Tuhan (Gusti) dan tujuan akhirnya adalah kembali kepada-Nya.

Konsep ini mengingatkan manusia untuk selalu sadar akan jati diri, menjaga hubungan spiritual dengan Tuhan, dan menjalani kehidupan dengan penuh kebijaksanaan. Melalui introspeksi dan pengendalian diri, manusia diharapkan mencapai keseimbangan antara kebutuhan duniawi dan spiritual, sehingga dapat menjalani hidup yang bermakna dan harmonis.

2.Relevansinya dalam membentuk kesadaran diri dan spiritualitas sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun