Mohon tunggu...
Kartika Lindyana
Kartika Lindyana Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Uiversitas Airlangga

Saya memiliki hobi membaca, menulis, dan meyukai konen terkini terkait perkembangan bangsa dan negara

Selanjutnya

Tutup

Surabaya Pilihan

Berbagi dan Mendidik Masyarakat dengan Jumat Berkah

1 Januari 2025   13:01 Diperbarui: 1 Januari 2025   13:01 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto krgiatan( di ambil ketika kegiatan berlangsung)

Saat ini, di negara Indonesia bayak orang yang membantu masyarakat dengan memberi secara cuma-cuma dan bayak influencer di media sosial membuat content bagi-bagi awalnya ini merupakan hal baik, tetapi tidak untuk dampaknya hal ini bisa membangun mental miskin atau jiwa minta-minta dimasyarakat Indonesia. Bahkan saat ini bayak sekali masyarakat minta-minta kepada tokoh-tokoh besar seperti influencer di media sosial melalui komentar di video yang di unggah, bahkan ada yang menghubungi melalui DM (Direct Message) di media sosial para influencer.

Dengan masalah tersebut saya ingin menunjukkan berbagi dengan lebih efektif untuk mengurangi dampak buruk yang akan terjadi kedepanya hal ini bisa menjadi contoh untuk para influencer atau tokoh-tokoh lainnya yang ingin berbagi kepada masyarakat yang membutuhkan. Yaitu dengan kegiatan jumat berkah yang di selenggarakan pada pagi hari tepatnya setelah sholat subuh setiap hari jumat beetempat di kediaman bapak Tubiyono di Jl. Nginden VI C No.18-A, RT.007/RW.04, Nginden Jangkungan, Kec. Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur 60118, Sebelah utara RS PREMIER SURABAYA, Mari saya jelaskan kegiatan jumat berkah ini apa perbedaannya dengan kegiatan berbagi lainya. 

Kegiatan jumat berkah adalah kegiatan berbagi bahan makanan kepada orang yg membutuhkan tapi di kegiatan jumat berkah ini berbeda kegiatan ini tidak hanya berbagai bahan makanan saja melaikan berbagai ilmu juga. Di keliatan ini merupakan gagasan dari bapak Tubiyono selaku ketua panitianya, sedangkan anggota panitianya merupakan relawan dari perangkat desa yang bergerak dari hatinya untuk selalu membantu kelancaran kegiatan jumat berkah ini.

Kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh orang muslim melainkan ada yang non muslim, jadi kegiatan ini sangat menjunjung tinggi sikap toleransi terhadap sesama, kegiatan ini disponsori oleh donasi yang di buka oleh bapak Tubiyono di blogger beliau tak jarang orang yang berdonasi adalah orang-orang non muslim dan teman-teman bapak Tubiyono dimasa kuliah nya dulu yang memiliki background agama yang berbeda-beda. 

Gambar awal kegiatan ini diawali dengan persiapan bahan makanan yang akan di bagikan. Tidak hanya bahan makanan saja yang di bagikan tetapi ada sabun, deterjen, dil itu di kombinasi isi dari kanton yg di bagikan juga tidak sama setiap pembagian di sesuikan dana yang masuk di minggu tersebut. Bapak Tubiyono juga berbelanja sendiri untuk mendapatkan harga barang lebih murah bisanya bliau akan belanja di hari kamisnya dan dilangganan beliau untuk beberapa barang tertentu.

Kegiatan jumat berkah ini tidak hanya berisi pembagian bahan makanan saja tetapi ada berbagai kegiatan yang di laksanakan yaitu pertama para warga yang membautuhkan akan antre untuk menukar uang ingfak dengan kartu yang akan di tukarkan dengan bahan makanan yang akan di bagikan. Kartu tersebut terbatas mengikuti jumlah bahan baku yang akan di bagikan jadi bila kartu sudah habis dan ada yang belum kebagian kartu itu orang yang tidak kebagian akan di beri kupon untuk orang yang mendapatkan kupon tersebut akan di prioritaskan mendapatkan kartu. Mengapa demaiakian? ini adalah salah satu cara untuk mendidik warga tersebut untuk memberi walaupun hanya sedikit atau semampunya beliau mengambil pedoman dari QS. Ali imran ayat 134.

Kegitan selanjutnya adalah kegiatan dimana ada barang tertentu yang bisa di beli diharga di bawah pasaran contoh harga mie instan yang harganya 3000 perbungkus bisa di beli dengan harga 2000 atau 1500 dan ini dibatasi per orang hanya bisa kembali lima bungkus misalnya. Kegiatan ini dilakukan sebelum pembagian bahan makanan tersebut. Selain itu semua kegiatan jumat berkah ini juga ada semacam kultum singkat dari bapak Tubiyono bisanya berisi pelajaran hidup, pola hidup sehat dll. Dalam upaya untuk meningkatkan pengayauan warga dan sebagai wadah berbagai ilmu, di lanjut dengan jargon dan yel yel untuk meningkatkan semangat di pagi hari itu. Bisanya kegitan ini dilakukan sesudah kegitan pembelian barang tertentu tersebut.

Kegitan jumat berkah ini sudah berjalan hampir lima tahun dimulai dari masa pandemi dulu yang merupakan masa-masa sulit bagi warga, banyaknya terkena PHK dari perusahaan mereka bekerja dan masa isolasi sehingga tidak ada pemasukan. Itu merupakan salah satu penyebab gagasan bapak Tubiyono muncul dan terbentuknya kegitan jumat berkah tersebut. Semula hanya bisa berbagi lima kantong di bagikan dengan di gantungkan di gerbang dan pintu para warga yang membutuhkan sampai sekarang bisa berjumlah 105 kurang lebih. Untuk pembentukan panitianya juga begitu berawal dari bapak Tubiyono dengan istrinya saja dan bertambah ketua Rt ikut tergerak hatinya dan turut ikut membantu begitupun dengan panitia lainya di sini tidak ada paksaan mereka semua bergabung ikut membantu denegan pergerakan hatinya yang paling dalam.

Dapat di ketahui pula bahwa kegitan tersebut bersifat umum untuk semua kalanagn dibuktikan dari ucapan bapak RT Kegiatan ini itu umum mbak bahkan dari Rt 7 saja hanya ada 5 orang yang mengikuti kegiatan ini selebihnya itu dari luar Rt maupun Re bahkan tak jarang ada dari jauh seperti daerah Kertajaya juga ikut serta kegiatan ini, saya juga sempat raya ke orang Kertajaya tersebut kok bisa tau kegiatan ini pak dia menjawab dari omongan orang bisa di bilang dari mulut ke mulut, maka dari itu kegiatan ini belum bayak yang mengetahui padahal kegiatan ini sangat lah bagus untuk mendidik masarakat untuk mempuyai mental memberi atau mntal kaya. 

Dapat disimpulkan bahwa kegiatan jumat berkah ini sudah bentuk pengamalan asas-asas pancasila muali dari sila pertama samapai sila kelima dapat juga dilihat bahwa kegiatan ini bayak manfaatnya terutama bagi para warga yang kurang mampu. Oleh sebab itu saya membuat artikel ini supaya bayak orang yang tau bahwa ini lah contoh berbagi yang harus di lestarikan dan didukung supaya melahirkan masyarakat yang makmur dan sejahtera tampa mempunyai mental miskin melainkan mental kaya semua, menjadikan negara Indonesia terbebas dari kemiskinan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun