Mohon tunggu...
kartika lestari
kartika lestari Mohon Tunggu... -

ingin semua ku ungkapkan padamu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hatta Rajasa "Matoh"

25 Mei 2012   05:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:49 1838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13379249081580200281

“Hatta Rajasa matoooh, Hatta Rajasa Matooohhh”, Berikut pekikan yang bergemuruh pada acara peresmian Bendung Gerak Bengawan Solo di Bojonegoro pada Rabu 02 Mei 2012, di desa Padang Kecamatan Krucuk Bojonegoro.

Matoh merupakan bahasa jawa Bojonegoro yang menggambarkan kepuasan dan kesenangan yang berlebih. Hal itu diungkapkan oleh Bupati Bojonegoro Drs. H. Suyoto Msi, “orang Bojonegoro kalau puas dan senang akan mengucapkan matoh”.

Kepuasan penduduk bumi Angling Dharmo ini tentu saja dengan beberapa alasan, yaitu karena sudah rampungnya bendung gerak yang mengaliri air dari bengawan solo yang  sangat bermanfaat buat masyarakat Bojonegoro, selain sebagai sarana irigasi yang bisa mengairi sawah-sawah sampai 21 ribu hektare lebih, sehingga para petani di bojonegoro bisa meningkatkan hasil panennya, yang awalnya hanya sekali panen, dengan adanya bendung gerak ini diharapkan bisa dua atau tiga kali panen dalam satu kali musim.

Kepuasan yang lainnya adalah, dengan adanya bangunan bendung gerak tersebut bisa menghubungkan antara Desa Trucuk dan Ngringinrejo. Selain itu bangunan yang menelan biaya Rp. 351 miliar tersebut bisa dimanfaatkan untuk industri minyak dan gas bumi, bahkan Hatta Rajasa mengharapkan Bojonegoro bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru berbasis migas.

Kegembiraan warga Bojonegoro tidak hanya sampai disitu, ketika seusai acara peresmian, HR dikerumuni oleh warga yang ikut dalam peresmian tersebut. Banyak masyarakat yang ingin bersalaman dan bahkan berphoto dengan Menteri yang terkenal dengan julukan si rambut perak tersebut, dengan tenang dan bersahabat HR menerima ajakan tersebut tanpa adanya pengawalan yang berlebihan seperti para pejabat yang lainnya.

“Jarang loh mas bisa berphoto dengan pak menteri”, berikut ungkapan salah seorang ibu-ibu yang berphoto dengan HR. “saya tahunya hanya lewat televisi aja mas, mumpung ada disini mas”, ucapnya lagi.

Telisik punya telisik, ternyata tingkat keterkenalan HR di Jawa Timur khususnya di Bojonegoro cukup baik, terbukti sepanjang jalan di Bojonegoro, saya melihat banyak sekali gambar Hatta Rajasa dan juga Bendera Partai Amanat Nasional (PAN) menghiasi Bumi Angling Dharmo.

Bahkan Wakil Gubernur Jawa Timur Saefullah Yusuf atau yang biasa dipanggil Gus Ipul, mengatakan tingkat keterkenalan HR cukup bagus, “Seminggu terakhir ini saya keliling ke berbagai daerah, baik daerah timur, daerah barat, selatan, daerah utara saya lihat photonya pak Menteri(Hatta Rajasa)  banyak sekali disini pak, photonya pak Hatta dipinggir jalan itu banyak sekali, jadi pak Hatta ini sudah mulai dikenal oleh masyarakat jawa timur, karena photonya banyak dimana2,  matoh”, Ujar Gus Ipul.

Semoga dengan sikap yang bersahaja, ramah, dan bersahabat dengan rakyat, HR bisa menjadi figure yang tepat untuk memimpin Indonesia yang akan datang, sehingga tidak hanya orang Bojonegro saja yang mengucapkan “matoh”, melainkan seluruh rakyat Indonesia juga nantinya akan mengucapkan “Hatta Rajasa Matooohh”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun