Baik disini saya akan membahas judul baru yakni tentang Progresivisme. Dimana Minggu lalu kita telah membahas tentang eksistensialisme.
Progresivisme merupakan sesuatu yang bersifat maju yang menghasilkan perubahan. Teori ini juga termasuk gambaran besarnya dari aliran pragmatisme yang diperkenalkan oleh William James dan John D.W yang menitik beratkan pada segi hidup praktis.
Menurut aliran ini, pendidikan tak hanya terfokus pada pengetahuan atau juga bisa disebut teoritis saja, melainkan berisi tentang berbagai aktivitas-aktivitas yang mengarah pada kemampuan berfikir dari yang bersifat universal sampai pada berfikir secara rinci yang secara sistematis melalui cara ilmiah seperti penyediaan ragam data empiris dan ragam teoritis memberikan analisis pertimbangan dan kesimpulan di pemilihan alternatif yang menjadi problem solving.
Jika dilihat dari siswa, teori ini berpendapat bahwa tingkat kecerdasan siswa itu setiap individu berbeda dimana tidak hanya mencakup segi jasmani dan rohani saja melainkan adanya manifestasi perubahan tingkah laku yang berasal dari pengalaman dan ide yang didapat.
Di dalam teori ini juga menguak bahwa pendidik menjadi fasilitator dimana memberikan pembelajaran yang konstruktif atau meaningful learning yang meniru kehidupan nyata.
Dalam teori ini memiliki sebuah pandangan yang bertumpu pada kelebihan akal yang kreatif dan dinamis yang dapat menghasilkan problem solving. Dalam hal ini siswa diharapkan dapat memiliki potensi yang berkembang secara progresif, memiliki kreativitas, aktif dan tanggap, serta memiliki motivasi yang besar dalam menuntut ilmu.
Oleh karena itu sebagai pendidik mengutamakan pembelajaran yang harus fokus pada siswanya dimana memberikan perhatian penuh terhadap proses pembelajaran mulai dari memperhatikan psikis siswa, bakat minat siswa, potensi yang dimiliki dll. Pendidik dapat mengimplementasikannya dengan cara sebagai berikut :
1. Memberikan kesempatan belajar sendiri. Hal ini dapat melatih kemandirian siswa juga dapat mempertajam pemikiran mereka terhadap apa yang sedang dipelajari.
2. Memberikan kesempatan belajar dari pengalaman seperti praktek lapangan.
3. Memberikan motivasi baik secara intrinsik maupun ekstrinsik.
4. Mengajak mereka dalam kegiatan yang bermanfaat, seperti kegiatan sosial yang bersifat kemasyarakatan dsb.