Mohon tunggu...
Kartika Dwi Aprilia
Kartika Dwi Aprilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Hallo semua selamat datang di laman kami. Kami membahas isu-isu seputar perekonomian saat ini.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Naiknya Harga Bahan Pangan di Semarang Diperkirakan Berlangsung hingga Menjelang Lebaran

21 Maret 2024   15:33 Diperbarui: 23 Maret 2024   09:15 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh PAK RAHMAN yang ada di Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang

Dalam kehidupan sehari hari masyarakat tentu tidak terlepas dari bahan kebutuhan pokok, dan dapat dikatakan hidupnya tergantung dari terpenuhinya kebutuhan pokok tersebut. Hal itu wajar karena dalam kehidupan sehari-hari masyarakat perlu mengonsumsi bahan kebutuhan pokok yang bermanfaat bagi tubuh, agar tetap dalam kondisi tidak kekurangan gizi.

Sekitar sepekan menjelang Ramadhan,harga bahan pokok di pasar tradisional Kota Semarang,Jawa Tengah melonjak.Kenaikan harga bahan kebutuhan pokok yang terjadi langganan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri dari tahun ke tahun dipicu oleh banyaknya jumlah permintaan, naiknya permintaan yang tidak disertai kesiapan pasokan sehingga sesuai hukum dasar ekonomi bila permintaan berlimpah sedangkan pasokan terbatas maka harga barang akan naik, saat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri harga barang terus melonjak naik, karena jumlah permintaan terus meningkat sedangkan jumlah barang tetap atau cenderung turun. Hal ini tentu menambah beban finansial masyarakat. Bukan hanya Lebaran tahun ini saja, kenaikan harga bahan pokok juga terjadi setiap tahun menjelang Hari Raya keagamaan, seperti Idul Fitri, Idul Adha, serta Natal. Tak heran, kondisi tersebut dianggap sebagai pola tahunan oleh masyarakat.

Kenaikan ini terjadi pada harga minyak goreng curah, cabai merah besar, bawang putih, ayam broiler, telur ayam, beras premium, dan daging sapi. Seperti di Pasar  Pedurungan misalnya, minyak goreng curah yang awalnya seharga Rp 14.000 per kilogram (kg), kini naik menjadi Rp 16.000. Selanjutnya cabai merah besar yang awalnya seharga Rp 50.000 per kilogram (kg), kini naik menjadi Rp 100.000. Bawang putih yang awalnya seharga Rp 41.000 per kilogram (kg), kini menjadi Rp 43.000. Ayam broiler yang awalnya seharga Rp 40.000 per kilogram (kg), kini menjadi Rp 43.000. Beras premium yang awalnya seharga Rp 15.000 per kilogram (kg), kini menjadi Rp 17.000. Dan yang terakhir daging sapi yang awalnya seharga Rp 125.000 per kilogram (kg), kini menjadi Rp 140.000.

Bahan pokok lainnya yang juga mengalami kenaikan harga di Kota Semarang menjelang Ramadhan antara lain:

  • Beras medium
  • Gula
  • Cabai rawit merah
  • Bawang merah
  • Telur ayam kampung
  • Ayam Kampung
  • Tepung

Fenomena naiknya harga sembako jelang Ramadhan sepertinya dianggap hal yang wajar. Menurut salah satu pedagang sembako di Pasar Pedurungan, Semarang mengaku menaikkan harga cabai rawit lantaran harga kulakan yang juga ikutan naik, serta ditambah dengan stok cabai merah yang rusak akibat hujan.

Faktor-faktor  lain yang menyebabkan naiknya bahan pokok di Kota Semarang menjelang Ramadhan antara lain:

  • Kenaikan permintaan : Permintaan bahan pokok meningkat karena keperluan banyak orang yang memerlukan bahan pokok untuk berbuka puasa
  • Kelangkaan : Stok bahan pokok menipis, yang mendorong harga naik
  • Masih dalam awal musim tanam : Pada saat musim tanam masih dalam awalnya, beras yang disediakan masih terbatas
  • Peningkatan jumlah barang diminta : Jumlah barang yang diminta terus meningkat, sedangkan jumlah barang yang disediakan tetap atau cenderung kurang

Belum lagi terdapat isu gagal panen padi akibat banjir di Demak menjadi perhatian yang cukup besar. Ribuan hektar sawah terdampak banjir sehingga berpotensi menyebabkan penurunan produksi padi sepanjang tahun. Presiden Joko Widodo berharap kegagalan panen di Demak, Jawa Tengah akibat banjir baru-baru ini, tidak menurunkan produksi beras secara keseluruhan. Banjir telah menyebabkan kerusakan besar pada tanaman pangan, sehingga petani harus menyelamatkan sisa tanaman padi mereka yang terendam. Meski petani menghadapi tantangan akibat banjir, pihak berwenang di Demak menyatakan tidak perlu mengimpor beras akibat gagal panen ribuan hektar. Situasi ini menyoroti dampak langsung bencana alam terhadap produktivitas pertanian dan ketahanan pangan.

Dinas Perdagangan Kota Semarang mencatat perubahan pola konsumsi masyarakat di bulan Ramadhan. Selain terjadinya kenaikan sejumlah komoditas pokok, perubahan perilaku konsumen juga ikut memberikan dampak bagi perdagangan. Menjelang hari Raya Idul Fitri perilaku konsumen mendadak berubah drastis. Dari biasanya konsumen berbelanja secukupnya untuk makan sehari-hari, ketika Ramadhan berbelanja dengan anggaran yang lebih besar dan berusaha menyediakan porsi lebih dari biasanya. Perubahan tersebut dirasakan secara langsung baik oleh produsen ataupun pedagang, terutama pedagang di pasar tradisional atau pasar induk yang perubahannya jelas terasa. Keuntungan yang berlipat dapat dikeruk dibandingkan bulan-bulan lainnya.

Kenaikan harga bahan-bahan pokok terutama yang berkaitan dengan hasil panen disebabkan oleh cuaca saat ini yang tidak menentu. Sehingga hal tersebut mengakibatkan rusaknya tanaman-tanaman yang berpengaruh pada penjualan hasil panen yang lebih mahal dibandingkan sebelumnya.


Cara mengatasi ketersediaan bahan pokok yang kurang di Kota Semarang menjelang Ramadhan antara lain:

  • Pemantauan Ketersediaa : Pemerintah Kota Semarang terus melakukan pemantauan terhadap kebutuhan pokok masyarakat, yang meliputi beras, minyak goreng, gula, dan tepung
  • Pemberian Bantuan : Dinas Sosial Pemerintah Kota Semarang memberikan bantuan paket sembako sejumlah 200 paket sembako untuk warga Kota Semarang yang kurang mampu
  • Pengembangan Perdagangan dan Stabilisasi Harga : Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan dan Stabilisasi Harga melakukan peningkatan kewajiban pemberian harga pangan yang stabil, yang berpengaruh pada ketersediaan bahan pokok dan melakukan pemantauan dengan dilakukannya operasi pasar
  • Pemberdayaan Masyarakat : Pemerintah Kota Semarang menerapkan program pemberdayaan masyarakat, seperti pemberdayaan masyarakat melalui kelompok bandeng Makmur.

                                                                                                                    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun