Mohon tunggu...
Kartika Catur Pelita
Kartika Catur Pelita Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis 700-an cerpen. 150 cerpen dimuat 70-an media, di antaranya: Suara Merdeka, Suara Pembaruan, Nova, Kartini, Republika, Bangka Pos, Solopos, Media Indonesia, Kompas, Kedaulatan Rakyat, Minggu Pagi. Cerpen terpilih di antologi cerpen JOGLO 11 dan 12(Taman Budaya Jawa Tengah, 2011, 2012), antologi 15 Cerpen Inspiratif 2011, 'Membunuh Impian" Annida Online, antologi puisi "Sebatang Rusuk" (Samudra), antologi puisi dwibahasa "Flows into tehe Sink into the Gutter", 126 Penyair(Shell). Buku solo: novel Perjaka, kumcer Balada Orang-Orang Tercinta, Perempuan yang Ngidam Buah Nangka, novel Karimunjawa Love Story. Founder komunitas Akademi Menulis Jepara(AMJ).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kartika Catur Pelita Meluncurkan Balada Orang-orang Tercinta

24 Juni 2016   10:33 Diperbarui: 24 Juni 2016   10:42 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sastrawan potensial asal Jepara meluncurkan buku terbarunya: Balada Orang-orang Tercinta. Setelah beberapa tahun silam menelurkan novel berlabel "Perjaka"(Akoer, 2011),  kali ini penulis serba bisa asal Jepara, yang biasa dipanggil KCP, melahirkan buku kumpulan cerpen yang memuat 15 judul. Cerpen-cerpen tersebut pernah dimuat di berbagai media cetak lokal-nasional. Di antaranya : Minggu Pagi, Koran Merapi, Bangka Pos, Info Muria, Metro Riau, Nova, dan Republika.

Proses penerbitan buku memakan waktu nyaris selama satu tahun."Saya menandatangani MOU pada bulan Juni 2015, kemudian  proses penerbitan berlangsung. Penyuntingan, pemilihan judul, pemilihan cover, revisi, hingga naik cetak. Pada bulan Mei 2016, akhirnya buku beredar dan siap menyapa pembaca.

Meskipun cerpen yang dimuat di buku pernah tayang di media cetak, bukan berarti cerpen tak menarik. "Cerpen-cerpen yang bisa nembus dan dimuat media cetak, adalah cerpen pilihan. Sudah melewati proses seleksi oleh redaktur. Jadi, tentu cerpen-cerpen tersebut bermutu dan keren, " ujar KCP, yang merupakan ketua Akademi Menulis Jepara, komunitas nirlaba yang bergerak di bidang pendidikan, budaya, dan literasi. Sudah satu tahun enam bulan, secara rutin, KCP bersama penulis lokal-nasional asal Jepara, menggerakkan literasi dengan mengadakan pelatihan menulis fiksi dan nonfiksi secara gratis, setiap Sabtu sore, di Perpustakaan Jepara.

"Buku Balada Orang-orang Tercinta memuat cerpen-cerpen humanis, bertutur tentang kelindan dan  problema insan  dalam menempuhi kehidupan. Melalui cerpen kita menguarkan  peristiwa yang kadang terlupakan, dan dianggap tak menarik, padahal sejatinya semua kisah, bahkan sesederhana apa pun pasti membawa kearifan, amanat di balik sebuah peristiwa. Sangat menarik. Tergantung bagaimana cara penulis mengemasnya." Maka, KCP menyebutkan beberapa judul  cerpennya : Autopsi, Kursi, Kawin kontrak, Watu Kucing, Cucur,  Ula Lempe.

15 kisah menarik tentang makna kehidupan tersaji di buku setebal 130 halaman."Kisah miris, kisah sendu, kisah romantis, kisah inspiratif termuat di buku yang hanya dipersembahkan untuk orang-orang tercinta."

Balada Orang-orang Tercinta diluncurkan, Sabtu, 25 Juni 2016, pukul 15-17 wib, pada Pameran Buku Gramedia 2016, di Gramedia Pandanaran, Semarang.

"Kami(komunitas Akademi Menulis Jepara)mengadakan Ngabuburit Sastra, berupa buku, bedah buku, diskusi plus pelatihan menulis.  Acara gratis. Para penikmat sastra, khususnya yang berdomisili di Jepara, Kudus, Pati, Rembang, Pati, Demak, Kendal, dan sekitar Semarang,  siapa pun yang ingin bisa nulis, bisa datang, menambah ilmu menulis. Bisa tanya-tanya dan  bertemu langsung KCP-yang sudah menulis 700-an cerpen."

Pada acara yang didukung Perpustakaan Jepara dan Gramedia, akan hadir pembedah buku Balada Orang-orang Tercinta, yakni sastrawan nasional asal Jepara berprestasi,  Adi Zamzam, cerpenis, penulis buku "Laba-laba Itu Terus Merajut Sarangnya",  dan Widyanuari Eko Putra, esai, peresensi, penulis muda berbakat dari Semarang. Sebagai moderator tampil sastrawan senior Jepara, Sunardi KS, penyair ribuan puisi, penulis kumpulan gurit, "Wegah Dadi Semar."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun