Mohon tunggu...
Kartika Budiarti
Kartika Budiarti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Nature

Penyebab dan Tips Menghadapi Cuaca Ekstrem Akhir Tahun

31 Desember 2022   08:50 Diperbarui: 31 Desember 2022   09:04 1247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Indonesia (BMKG) mengonfirmasi peringatan dini cuaca ekstrim yang akan terjadi di beberapa daerah di Indonesia di akhir tahun 2022.Cuaca ekstrim berupa hujan badai akan terjadi dibeberapa wilayah seperti Aceh, Lampung, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Tenggara dan Papua. Cuaca ekstrim diartikan sebagai fenomena cuaca seperti curah hujan ekstrim, kekeringan, badai, panas, gelombang pasang atau angin kencang. Indonesia memang sering mengalami curah hujan ekstrim. Curah hujan tersebut akibat adanya fenomena alam pergerakan angin, La Nina, fenomena gelombang atmosfer (Madden-Jullian Oscillation) dan peningkatan suhu permukaan laut Indonesia.

Fenomena alam pergerakan angin ini dikenal sebagai angin muson dan arah anginnya akan berganti setiap setengah tahun sekali. Setengah tahun pertama ialah angin kering dan setengah tahun terakhir mengakibatkan musim penghujan. Penyebab musim hujan ini adalah akibat dari angin yang bergerak dari Australia menuju Asia.

La nina adalah fenomena ketika suhu pendinginan dibawah kondisi normal pada permukaan laut samudera pasifik bagian tengah. La nina menyebabkan wilayah-wilayah di area tertentu mengalami musim hujan lebih cepat serta terjadi peningkatan curah hujan.  Fenomena gelombang atmosfer biasanya terjadi diwilayah tropis dan mengakibatkan pergerakan aktivitas konveksi dari samudera hindia ke samudera pasifik. Fenomena ini terjadi karena gangguan dinamika atmosfer di samudera hindia.

Fenomena lainnya yaitu peningkatan suhu permukaan laut Indonesia dikenal sebagai gelombang Kelvin dan Rossby. Gelombang ini berpengaruh terhadap gelombang sekala besar di atmosfer bumi dan lautan. Gelombang ini secara alami membentuk cuaca dari fluida yang berputar  kemudian membawa panas kearah kutub dan panas terserap saat bergerak menuju khatulistiwa

Lalu bagaimana tips menghadapi cuaca ekstrim di akhir tahun 2022 ini?

  • Selalu memiliki persiapan, rencanakan dimana kamu dan keluarga kamu akan berlindung apabila terjadi badai ekstrim. Rencanakan bagaimana rute evakuasi sebelum badai terjadi. Pikirkanlah cara agar tetap terhubung dengan wilayah setempat jika kamu kehilangan sumber listrik, internet ataupun layanan seluler
  • Selalu memperhatikan peringatan cuaca. Di internet kini informasi cuaca dengan mudah diakses tanpa harus selalu memantau televisi ataupun radio seputar cuaca
  • Hindari hoax dan tetap mengikuti sumber informasi cuaca yang dapat dipercaya
  • Cobalah mengikuti kelas surviving untuk membantu kamu mempelajari lebih banyak mengenai cuaca buruk dan cara menghadapinya
  • Ketahuilah bagaimana geografi wilayah kamu. Hafalkanlah kota, jalan, wilayah setempat yang memungkinkan kamu untuk mendapatkan petunjuk dan cara untuk bertahan dari badai ekstrim
  • Apabila kamu membawa kendaraan pribadi maka gunakanlah kecepatan yang rendah (20km/jam) karena pada saat berkendara jarak pandang kamu akan cukup sulit dikendalikan
  • Hindari pohon atau benda yang dengan mudah dapat jatuh dan menimpa kamu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun