Limbah pertanian yang semakin banyak lambat tahun akan menimbulkan masalah besar bagi lingkungan disekitarnya. Pemanfaatan limbah jagung selama ini kurang maksimal hanya digunakan sebagai campuran pakan ternak dan bahan bakar sehingga menjadi sumber pencemaran lingkungan. Limbah batang dan tongkol jagung mengandung lignoselulosa.
Enzim tersebut dapat digunakan sabagai media campuran budidaya jamur tiram, karna mengandung selulosa yang cukup banyak. Selama ini media yang digunakan dalam budidaya jamur tiram yaitu serbuk gergaji yang dapat kita cari dipabrik pengolahan kayu. Akan timbul masalah apabila dimasa yang akan datang serbuk gergaji sukar di dapatkan.Â
Berkurangnya cadangan serbuk gergaji lambat tahun akan berdampak pada petani budidaya jamur tiram. Untuk mengatasi terjadinya kelangkaan serbuk gergaji di masa yang akan datang ada beberapa alternatif yang dapat digunakan sebagai media tanam jamur tiram yaitu batang dan tongkol jagung sebagai alternatif campuran serbuk gergaji.
Bagian tongkol jagung lebih baik digunakan sebagai media tanam jamur tiram, karena pada bagian tongkol memiliki serat yang tidak terlalu keras dan mudah diurai. Selain itu, sisa kulit biji jagung yang tertinggal di tongkol akan memberikan tambahan nutrisi bagi pertumbuhan jamur.
Oleh karena itu dengan ada nya produk ini menjadi adanya inovasi dan juga solusi apabila dimasa yang akan datang serbuk kayu sulit di dapatkan. Tongkol jagung sebagai media tanam jamur tiram ini memiliki sasaran terhadap petani jamur tiram maupun masyarakat yang ingin membuat usaha budidaya jamur tiram.Â
Harga tongkol jagung yang sangat murah tentunya akan membantu bagi petani dalam menekan biaya produksi dan juga dapat memanfaatkan limbah pertanian berupa tongkol jagung. Media tanam jamur tiram dengan campuran tongkol jagung memiliki kelebihan dari segi kandungan seperti lignin dan selulosa yang tinggi. Tongkol jagung dapat mudah ditemukan di daerah seperti Grobogan, Wonogiri, dan Kendal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H