Sebagai mahasiswa Pendidikan yang sedang menjalani program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Universitas Negeri Malang, pengalaman mengajar merupakan salah satu bagian penting dari proses pembelajaran dan komponen penting dalam pengembangan diri. Salah satu momen berharga yang saya alami adalah ketika berkesempatan mengikuti program Asistensi Mengajar di SMA Negeri 1 Singosari. pengalaman ini tidak hanya memperkaya wawasan dan memperdalam pemahaman saya tentang dinamika pendidikan, tetapi juga memberikan pelajaran berharga mengenai bagaimana berinteraksi dan berkomunikasi baik dengan siswa. Kesempatan saya untuk menjadi bagian dari proses belajar-mengajar di SMA Negeri 1 Singosari adalah pengalaman berharga yang membawa banyak pelajaran dan kenangan.
Kegiatan Asistensi Mengajar merupakan salah satu perwujudan dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang berkolaborsi dengan Universitas Negeri Malang, dimana memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk melakukan praktik mengajar secara langsung di sekolah mitra. Dengan adanya kegiatan Asistensi Mengajar ini tentunya akan bermanfaat bagi para mahasiswa Pendidikan terutama untuk mengasah kemampuan sesuai dengan bidang dan bakat minatnya serta melakukan praktik di dunia kerja sebagai langkah mempersiapkan diri di masa depan. Selain itu, tujuan dari kebijakan MBKM sendiri adalah mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja . Oleh karena itu, kegiatan Asistensi Mengajar ini penting terutama bagi mahasiswa, karena dengan adanya kegiatan ini mahasiswa mampu mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh dari perkuliahan ke sekolah mitra yang telah dipilih untuk praktek secara langsung. Pihak Universitas juga akan bekerjasama dengan sekolah mitra dalam upaya meningkatkan mutu mahasiswa dengan berbagai pengalaman, baik soft skill ataupun hard skill yang baik sebagai bekal dimasa yang akan datang.Â
Salah satu sekolah mitra Universitas Negeri Malang yang dijadikan sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan Asistensi Mengajar pada periode 2024/2025 adalah SMA Negeri 1 Singosari . Sekolah Menengah tingkat atas yang berada di Singosari ini memiliki tiga jurusan diantaranya jurusan IPA, IPS, dan Bahasa. Sekolah ini juga turut serta dalam menerapkan Kurikulum Merdeka dalam proses pembelajarannya.
Perkenalkan saya Kartika Aji Widiaswari dan Filza Amjadani Afilah, mahasiswi dari Departemen Kimia Program Studi S1 Pendidikan Kimia Angkatan tahun 2021 dan saat ini saya tengah mengikuti kegiatan Asistensi Mengajar di SMA Negeri 1 Singosari. Kegiatan Asistensi Mengajar yang kami ikuti ini dilaksanakan selama satu semester terhitung dari 26 Agustus 2024 sampai dengan 6 Desember 2024. Kegiatan ini dimulai pada hari Senin tepatnya tanggal 26 Agustus 2024 dilakukannya pengantaran oleh Dosen Pembimbing dari salah satu jurusan yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Singosari.
Dalam Asistensi Mengajar ini kami sebagai mahasiswa melakukan kegiatan baik kegiatan akademik maupun non-akademik yang ada di SMA Negeri 1 Singosari. Kegiatan akademik yang saya lakukan adalah melakukan proses pembelajaran di kelas bersama siswa. Dimana dalam hal ini saya membantu guru pamong kimia untuk melakukan proses pembelajaran di kelas XII IPS B dimana materi yang harus diajarkan yaitu Sel Volta dan kelas X A dan X B dengan materi yang diajarkan yaitu Kimia Hijau. Pada pelaksanaan kegiatan akademik ini, tentunya memerlukan persiapan sebelum masuk ke kelas misalnya, membuat modul ajar, membuat LKPD serta mempersiapkan media pembelajaran maupun perangkat lain yang membantu dalam kegiatan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran siswa diharuskan untuk bertanya kepada guru yang mengajar, menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru dengan tepat waktu serta siswa diharapkan untuk memanfaatkan teknologi sebaik mungkin. Misalnya dalam membahas suatu tugas bersama, guru menunjuk salah satu siswa atau beberapa dari siswa untuk menjawab hasil dari tugas tersebut, dengan ini harapannya siswa akan tertarik menyimak pembelajaran dengan lebih baik lagi.Â
Dalam kegiatan Asistensi Mengajar ini, mahasiswa tidak hanya berkontribusi dalam kegiatan akademik sekolah melainkan juga kontribusi dalam kegiatan non-akademik di sekolah secara langsung. Adapun beberapa kegiatan non-akademik yang saya lakukan seperti piket Tatib (menyambut siswa datang pada pagi hari di gerbang sekolah), melakukan piket KBM (mengecek kehadiran guru di kelas setiap pergantian jam pelajaran), melakukan piket perpustakaan (Membantu siswa dalam peminjaman buku), piket Laboratorium (Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum), serta piket TU dimana kegiatan tersebut bertujuan untuk menyusun dan membuat data grafik siswa kelas X. Mahasiswa tidak hanya berkontribusi dalam kegiatan akademik dan non-akademik saja melainkan juga dalam kegiatan pengabdian. Kegiatan pengabdian atau program kerja yang telah mahasiswa Asistensi Mengajar lakukan terbentuk menjadi dua kelompok yaitu program kerja satu AM (proker besar) dan program kerja tiap jurusan. Program kerja besar, kami membuat 3D virtual reality (VR) Lingkungan SMA Negeri 1 Singosari. Sedangkan program kerja saya dan teman-teman kimia lainnya yaitu petunjuk penggunaan alat laboratorium berbasis QR Code yang berisi video panduan yang diunggah ke YouTube.
Melalui kegiatan Asistensi Mengajar ini saya menjadi tahu bagaimana budaya kerja yang ada di sekolah, cara merencanakan, melaksanakan serta mengevaluasi proses pembelajaran, cara bekerjasama dengan tim, bersosialisasi dan masih banyak lagi yang lainnya. Dan melalui kegiatan ini pula saya bisa belajar untuk berkontribusi dalam dunia pendidikan dengan menghasilkan produk-produk inovatif yang memanfaatkan perkembangan teknologi. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi saya terutama untuk melatih skill public speaking, mengasah kemampuan dalam mengajar, tampil dengan percaya diri, bagaimana cara mengelola kelas, beradaptasi dengan siswa dan lain sebagainya. Asistensi mengajar adalah pengalaman luar biasa yang membuka wawasan baru tentang dunia pendidikan. Melalui pengalaman ini, tidak hanya keterampilan mengajar yang terasah, tetapi juga rasa percaya diri dan kepedulian terhadap pendidikan anak bangsa semakin tumbuh. Pengalaman ini menjadi salah satu batu loncatan berharga dalam perjalanan menuju karier di dunia pendidikan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI