Mohon tunggu...
Kartika Suardi
Kartika Suardi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

seorang yang biasa-biasa saja.. *** masih belajar menulis, jadi mohon maklum ya, kalau tulisan saya gak karuan alias ngawur... ^_^ *** punya 4 blog yang jarang terurus, salah satunya di kompasiana... hehehe ^_^ *** asli kab.Soppeng (Sul-Sel), tapi sekarang lagi berdomisili di kota Malang, dan mengemban sebuah misi suci (menuntut ilmu)... hehehe... ^_^

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Teknologi 4G, Why Not?

29 Desember 2011   08:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:37 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Browsing di Internet, secara tidak sengaja saya menemukan pembahasan tentang teknologi “G”. Ternyata, bukan hanya 3G saja, yang dikenal sebagai teknologi “G”. Namun ada varian lain dari teknologi “G” tersebut. G” berarti generation, sehingga teknologi 3G dapat diartikan sebagai sebuah revolusi dari teknologi yang ada sebelumnya, atau diartikan sebagai teknologi generasi ke tiga.

Varian lain dari teknologi “G”, bisa di lihat pada penjelasan di bawah ini:

[caption id="attachment_159792" align="aligncenter" width="512" caption="http://www.iniunik.web.id/2011/04/apa-itu-teknologi-4g-bedanya-dengan-1g.html#axzz1hu5Oj1sY "][/caption]

Untuk perkembangan teknologi nirkabel dapat dirangkum sebagai berikut :

·Generasi pertama, yaitu  hampir seluruh sistem pada generasi ini merupakan sistem analog dengan kecepatan rendah (low-speed) dan suara sebagai objek utama. Contohnya, NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone System).

·Generasi kedua, dijadikan standar komersial dengan format digital, kecepatan rendah hingga menengah. Contohnya, GSM dan CDMA2000 1xRTT.

·Generasi ketiga, yaitu format digital, mampu mentransfer data dengan kecepatan tinggi (high-speed) dan aplikasi multimedia, untuk pita lebar (broadband). Contoh: W-CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-DO. Dapat disimpulkan, bahwa semakin tinggi teknologi “G” tersebut, kecepatan maupun kinerjanya akan lebih meningkat dari sebelumnya. Selengkapnya dapat dilihat di http://www.iniunik.web.id/2011/04/apa-itu-teknologi-4g-bedanya-dengan-1g.html#ixzz1hu8AQlKG.

Saat ini, di Indonesia, telah banyak operator yang menggunakan teknologi 3,5G tersebut, contohnya XL. Teknologi 3,5G ini menjadi gerbang untuk memasuki teknologi yang lebih tinggi lagi, yaitu teknologi 4G. Operator di Indonesia, telah memiliki dasar yang kuat. Sehingga nantinya saat penerapan teknologi 4G tersebut, maka dapat dipastikan berjalan dengan baik.

Menurut lintasberita.com, teknologi 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah "3G and beyond".

Teknologi 4G ini, merupakan teknologi generasi keempat di bidang transmisi data dan seperti pada pembahasan sebelumnya, maka kecepatan dari teknologi 4G jauh lebih tinggi dari teknologi sebelumnya. Dimana, suara, data, maupun video akan sampai kepada siapa saja dan dimana saja. Hingga sekarang ini, belum ada definisi formal untuk teknologi 4G, karena masih jarang penerapannya di tanah air.

Satu hal lagi yang cukup mengejutkan dari teknologi 4G, dikarenakan teknologi tersebut ditemukan oleh putra

[caption id="attachment_159793" align="alignright" width="306" caption="http://blog.chung.web.id/2011/01/17/penemu-teknologi-4g-ternyata-orang-indonesia/"][/caption] bangsa Indonesia sendiri, yaitu Prof. Dr. Khoirul Anwar. Teknologi tersebut, muncul dari sebuah ide sederhana yaitu dengan mengurangi daya untuk transmisi, sehingga kecepatan dapat meningkat. Profil beliau pernah ditampilkan dalam acara Kick Andy.

Kehadiran teknologi 4G, akan mengalami kendala dari masyarakat Indonesia sendiri. Kebanyakan masyarakat akan berpendapat, bahwa teknologi 4G tidak terlalu dibutuhkan, karena mereka sudah cukup puas dengan teknologi 3G. Selain itu, masyarakat juga beranggapan, bahwa semakin canggih suatu teknologi, maka akan semakin mahal biaya yang harus dikeluarkan untuk menikmatinya.

Disinilah peran para operator maupun para ahli telekomunikasi, untuk meyakinkan masyarakat, sehingga nantinya Indonesia dapat menjadi negara yang maju di bidang telekomunikasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun