Mohon tunggu...
Kartika aditya
Kartika aditya Mohon Tunggu... -

Sebuah kata terhebat yang dapat membangkitkan seseorang dari keterpurukan adalah "semangat!"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Missing

20 Oktober 2014   19:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:22 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Lihat. Beberapa diantara mereka mengatakan bahwa cinta adalah mimpi buruk. Kita kerap kali mengeluarkan kata-kata kasar yang sama sekali tak berarti. Aku dan kamu, dari awal kita memang sudah menjalani hubungan yang buruk. Terobsesi dan membatasi satu sama lain. Bahkan setelah perkelahian yang kesekian kali kita masih percaya bahwa ini adalah cinta.

Terkadang aku mengalami ketakuan ketika mengalami mimpi yang terlampau buruk, saat segalanya terlepas dari genggamanku termasuk tentang kehilangan dirimu.

“Aku sama sekali tak pernah berharap bahwa kita akan menjalin hubungan yang seperti ini.” Tuturmu padaku.

“Menurut kamu? Bagaimana denganku? Kalau kamu memang ingin mengenyahkan aku dari kehidupanmu…” Aku menarik napas tak mampu melanjutkan kata-kataku. Kau adalah pria jahat dan aku adalah gadis jahat, dari awal kita memang sudah menjalin hubungan yang buruk. Kita putus kemudian kembali lagi. Kemudian putus lagi dan kembali lagi. Kita bersama-sama namun sangat jarang berbicara satu sama lain.

Kita tahu bahwa semuanya telah berubah, namun tetap saja aku tak bisa melepaskanmu untuk pergi dari kehidupanku. Dan kini aku telah mencoba merubah kebiasaanku burukku, tetapi wajahmu terus mencari gelapku.

Kau adalah pria jahat dan aku adalah gadis jahat, dari awal kita memang sudah menjalani hubungan yang buruk. Dan sekarang kamu ingin melepaskankku. Aku tahu bahwa kita sudah terlalu lelah. kita bersama-sama namun sangat jarang berbicara satu sama lain.

Pergelangan kakiku mulai tenggelam dalam hujan. Mataku mulai ternggelam dalam air mata yang sedari tadi kutahan. Dan aku menangis. Kamu duduk di depanku, kita bersama-sama namun sangat jarang berbicara satu sama lain. Sementara kegaduhan hujan menyentuh atap aku terus mengingat kembali tentang kenangan kita.

“Pergilah.” Kataku kemudian. Aku tahu bahwa kita sudah terlalu lelah, kemudian kamu menatapku. Bibirmu bergetar seperti hendak menyarakan seseuatu.

“Maaf.” Katamu dengan nada menyesal. Hanya itu, kemududian kamu meninggalkanku. Kau adalah pria jahat dan aku adalah gadis jahat, dari awal kita memang sudah menjalin hubungan yang buruk.

Lihat. Beberapa diantara mereka mengatakan bahwa mimpi hanyalah mimpi. Namun kenyataan justru lebih pahit dari mimpi buruk sekalipun. Aku melihat kepergianmu dengan begitu samar, tak ada lagi kata yang dapat terucap. Malam yang kelam tanpa akhir datang padaku, aku memikirkanmu. Ada penyesalan dalam diriku dan aku merindukanmu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun