Mohon tunggu...
Kartika Tjandradipura
Kartika Tjandradipura Mohon Tunggu... Wiraswasta - Co-Founder Writing for Healing Community

Penulis dengan tujuan utama yaitu untuk meningkatkan mental health awareness dan self compassion. Untuk mengenal tulisannya lebih jauh, bisa dilihat di akun Instagram : @kartika_olive

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Boiling Frog Syndrome: Adaptasi yang Mematikan

13 Desember 2024   08:17 Diperbarui: 13 Desember 2024   08:17 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (https://stock.adobe.com/fr/) 

Pernah mendengar cerita tentang katak dan panci air mendidih? Katak yang dilempar langsung ke air panas akan melompat panik untuk menyelamatkan diri. Tetapi jika ia diletakkan dalam air hangat yang perlahan dipanaskan, ia tetap bertahan, beradaptasi, sampai akhirnya mati tanpa menyadari bahaya. Fenomena ini, yang dikenal sebagai Boiling Frog Syndrome, menjadi analogi sempurna untuk kesehatan mental manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Hidup di Panci yang Perlahan Memanas

Kita adalah katak, dan kehidupan modern adalah panci yang terus memanas. Tuntutan pekerjaan, tekanan sosial, ekspektasi keluarga, hingga impian pribadi sering kali menjadi "api kecil" yang kita anggap normal. "Ah, cuma sedikit stres." "Nanti juga hilang." Kita sering kali bertahan, menunda istirahat, dan menyangkal beban mental yang semakin berat. Hingga tiba saatnya, kita merasa lelah, kehilangan motivasi, bahkan mengalami gangguan mental yang serius.

Ketika Stres Menjadi Hal yang "Biasa"

Kapan semua ini dimulai? Tentu tidak ada tanggal pasti. Sebuah penelitian oleh WHO menyebutkan bahwa 1 dari 5 orang mengalami gangguan mental akibat tekanan hidup sehari-hari. Stres kronis sering kali tidak terlihat sebagai ancaman langsung. Kita terbiasa berkata, "Stres itu bagian dari hidup, kan?"

Namun, justru kebiasaan ini yang membuat kita tidak sadar bahwa panci sedang mendidih. Hari ini kita begadang untuk pekerjaan, besok mengabaikan rasa lelah demi tanggung jawab, dan lusa merasa "mati rasa" karena segalanya terasa hambar.

Kita Semua adalah Sang Katak

Tidak ada yang kebal dari sindrom ini. Dari pekerja kantoran yang dikejar deadline, ibu rumah tangga yang multitasking tanpa henti, hingga mahasiswa yang bergulat dengan tugas kuliah, semua orang bisa menjadi korban. Bahkan orang yang terlihat "kuat" pun sebenarnya bisa terjebak dalam lingkaran ini.

Dalam sebuah sesi terapi, seorang teman pernah berkata, "Aku pikir aku baik-baik saja. Tapi suatu hari, aku menangis tanpa alasan." Kisahnya adalah bukti nyata bahwa bahkan mereka yang tampak tangguh pun bisa tenggelam dalam air yang memanas.

Bahaya Ketidakpedulian pada Diri Sendiri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun