Mohon tunggu...
Kartika Tjandradipura
Kartika Tjandradipura Mohon Tunggu... Wiraswasta - Co-Founder Writing for Healing Community

Penulis dengan tujuan utama yaitu untuk meningkatkan mental health awareness dan self compassion. Untuk mengenal tulisannya lebih jauh, bisa dilihat di akun Instagram : @kartika_olive

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Saat Suara Kita Dikesampingkan, Luka Lama Berbicara

11 Desember 2024   08:24 Diperbarui: 11 Desember 2024   08:27 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto wanita sedih (Hippopx.com/creativecommonzero) 

Sebelum kita berharap orang lain memahami trauma kita, kita perlu memahaminya terlebih dahulu.

Tanyakan pada diri sendiri: Mengapa keputusan ini terasa begitu penting bagi saya? Apa yang sebenarnya saya takutkan?

Identifikasi pemicu: Trauma sering muncul karena pemicu tertentu, seperti nada bicara yang meremehkan atau keputusan yang tiba-tiba. Mengenali ini membantu Anda merespons dengan lebih bijak.

"Kalau trauma Anda punya nama, apa nama yang pas? Mungkin 'Si Sensitif yang Diam-diam Galak.'"

Komunikasikan dengan Cara yang Tepat

Ketika orang terdekat tidak melibatkan Anda, respons awal yang muncul biasanya emosi: marah, kecewa, atau diam. Namun, reaksi emosional sering kali malah membuat mereka defensif. Jadi, bagaimana cara menyampaikan perasaan dengan cara yang produktif?

Gunakan "Saya" daripada "Kamu."
Misalnya: "Saya merasa tidak dihargai ketika keputusan ini dibuat tanpa melibatkan saya," daripada "Kamu selalu bikin keputusan tanpa peduli perasaan saya."

Jelaskan konteks trauma Anda. Tidak perlu terlalu detail, tetapi cukup untuk memberi gambaran bahwa keputusan kecil bagi mereka mungkin memiliki dampak besar bagi Anda.


Tetapkan Batasan yang Sehat

Jika orang terdekat terus mengabaikan pendapat Anda, mungkin saatnya menetapkan batasan. Ini bukan berarti memutus hubungan, tetapi memberi ruang bagi Anda untuk melindungi diri sendiri.


Jelaskan batasan Anda dengan tegas tetapi lembut.
Contoh: "Kalau ada keputusan yang menyangkut saya, tolong beri saya kesempatan untuk berpendapat."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun