Perkembangan teknologi yang katanya mempermudah hidup manusia ternyata memberikan efek yang begitu besar, jejak karbon yang emisi karbon. Termasuk pada industri pariwisata.
Apa sih emisi karbon? .Â
Secara sederhana emisi karbon adalah pelepasan karbon dari aktivitas-aktivitas di atas ke atmosfer yang meningkatkan aktifitas gas rumah kaca (GRK)
Lho, bukannya GRK itu kita perlukan untuk menghangatkan bumi?Â
Benar, akan tetapi jika grk yang terlalu banyak yang dilepas ke atmosfer, Â akan menjadikan bumi menjadi lebih panas.Â
Akibatnya  suhu bumi yang lebih panas,  lebih sering kekeringan, cuaca yang tidak menentu dan banyak lagi. Dengan demikian emisi karbon berkontribusi yang sangat besar dalam perubahan iklim.Â
The United Nations World Tourism Organization & International Transport Forum pada tahun 2019 melaporkan, kontribusi sektor pariwisata dalam menyumbangkan emisi CO2 sebesar 5 % pada 2005. Sementara transportasi menjadi komponen terbesar dalam menyumbang gas emisi rumah kaca yaitu 75 %.
Ah...kecil itu cuma 5 %.Â
Iya, Kalau dilihat dari angka kelihatan kecil, tetapi itu hanya dari satu sektor. Belum lagi dari sektor makanan dan minuman, penginapan, dan jasa. Ya gak kecil kan jadinya?.
Tetapi sektor pariwisata juga menumbuhkan perekonomian, termasuk Indonesia. Lagian kan kita memang membutuhkan healing kan ya? Ngapain lah kerja sampai hampir gila tetapi kita gak memberi kebahagian dalam hidup kita untuk bahagia dengan traveling?.
Apalagi Indonesia memiliki objek-objek pariwisata super lengkap. Mau wisata apa aja ada, sesuaikan saja dengan hobimu.Â