Sobat, tahu gak sih negara kita adalah negara yang memiliki ekosistem mangrove terluas di dunia?.
Dari data Bappenas saat ini ada sekitar 3,2-3,3 juta hektar ekosistem magrove di Indonesia. Ekosistem magrove berfungsi sebagai penyimpanan cadangan karbon. Untuk satu ekosistem mangrove dapat menyimpan  cadangan karbon sebesar lebih dari 950 ton karbon per hektar. Â
Hitung saja jika berapa ton cadangan karbon yang tersimpan di negeri ini hanya dari fungsi magrovenya saja?.
Persoalannya, magrove di Indonesia sejak tahun 2000-an mengalami penurunan luasan yang semakin massif karena alih fungsi hutan mangrove. Masih berdasarkan info Bappenas, rata-rata deforestasi di Indonesia mencapai 325 ribu hektar/tahun dimana deforestasi mangrove sekitar 18%.Â
Tentu saja hal ini akan sangat berimplikasi besar, mulai dari abrasi pantai, berkurangnya populasi hewan laut yang tergantung pada ekosistem mangrove, yang jika dibiarkan dapat mengakibatkan manusia kekurangan pangan dari hasil laut.
Baca : Â Dampak Jika Hutan Bakau RusakÂ
Dampak lain yang tak kalah mengerikan adalah terjangan badai dan tsunami tidak terbendung.
Mangrove sebagai filter laut dari sampah-sampah dan zat-zat beracun dari daratan. Â Jika ekosistem mangrove mengalami kerusakan juga akan mengakibatkan kerusakan ekosistem padang lamun dan terumbu karang.Â
Dan seperti yang dibahas sebelumnya, efek yang paling mengerikan adalah efek gas rumah kaca dan pemanasan global yang menjadi PR bersama-sama warga dunia saat ini.Â
Isu Pemanasan Global Bukan Isapan Jempol