Pada isu kekerasan seksual, kita akan selalu memihak kepada korban.
Sulit bagi kita memberi permakluman kepada yang terindikasi pelaku memberi "nyawa" pada cerita film ini.
Terlebih di berbagai media, ia dengan bangganya mengangkat piala citra sebagai pemenang.
Membiarkan ia berbangga atas hasil karya nya (baca: kesombongan atas perilaku kekerasan yang ia lakukan) sungguh mencedarai rasa keadilan bagi korban penyintas kekerasan seksual)
Meski Rekata Studio telah menghapus namanya. Secara tidak langsung mengumumkan namanya. Tetapi tetap saja mendadak euforia saya berubah menjadi rasa
Jika plagiasi saja dapat membatalkan piala citra. Bukankah sudah seharusnya perilaku yang menciderai nilai kemanusiaan yang bahkan menjadi core dalam film ini juga dihukum dengan mencabut kemenangannya.
Saya tidak tahu pasti apakah saya akan memboikot film ini. Bagaiamana juga ruh film ini telah terbakar oleh tuduhan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H