Mohon tunggu...
Kartika Kariono
Kartika Kariono Mohon Tunggu... Pengacara - Ibu Rumah Tangga

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

5 Ide Olahan Nasi Lebih Buat Sarapan

6 Desember 2020   22:28 Diperbarui: 11 Desember 2020   06:00 997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolase -- Ilustrasi Pribadi (Dok. Pribadi, Apem dari FB Dwi Eka Novianty)

Kadang mengukur kecukupan saat menanak nasi itu kegalauan tingkat dewa para emak. Apalagi di rumah, suami karena alasan kesehatan lebih memilih bawa bekal. Jadi dari subuh sudah hidupin rice cooker buat menanak nasi. 

Masak terlalu dikit jadi problem di saat makan malam, masak lagi tanggung dan pasti jadi lebih di pagi hari yang gak mungkin dijadikan nasi buat bekal. Masak kebanyakan juga buat galau lihat lebihannya. 

Selera makan keluarga kami yang cuma 5 orang ini kadang emang susah ditebak. Cuaca panas kebanyakan minum air, jadi malas makan malam. Cuaca hujan juga tidak menjamin nasi akan habis, karena jadinya makan hidangan pinggiran baik karena buat atau beli. 

Istilah makanan pinggiran bukan makanan yang dijual di pinggir jalan. Tapi hidangan yang biasanya dihidangkan di acara hajatan yang diadakan di sore atau malam. Dibilang makanan ringan, tapi mengenyangkan. Dikatagorikan makanan berat, di Palembang istilah makanan berat itu merujuk pada nasi dengan segala lauk pauknya atau makanan utama. 

Sebut saja varian pempek berkuah seperti model (pempek tahu besar digoreng) dihidangkan dengan kuah kaldu daging/udang, tekwan (pempek rebus kecil-kecil) dihidangkan dengan kuah serupa sup kimlo, laksan (pempek yang dihidangkan dengan kuah santan merah), celimpungan (mirip tekwan tapi dihidangkan dengan kuah lontong khas bumbu anam). 

Ada lagi ragit (roti jala kuah kari), laksa, burgo, martabak tambi, dan puluhan deretan makanan lain. Efek kenyangnya sering membuat malas makan malam. Efeknya nasi ya jadi bersisa lagi. 

"Awas loh nanti nasinya nangis".Sepertinya banyak kompasianer sering denger saat kecil kalo gak abisin nasi di piring. 

Penting memang memastikan makan yang kita ambil itu tidak berlebihan. Jika sudah berada di piring kita, wajib hukumnya menuntaskan agar tidak mubazir. 

Biarpun bisa diberikan kepada hewan  peliharaan,seperti ayam dan bebek. Tapi sisa makanan yang telah bercampur di piring dipastikan basi, berbeda jika belum dicampur. 

Sejak kecil, saya selalu berusaha tidak menyisakan makanan. Karena yakin ada berkat setiap butir nasi yang saya makan. Seringkali saya pun disindir selesai makan "gak perlu dicuci lagi ini", jika melihat bersih tandasnya piring yang saya pake. 

Nasi lebih, Dibuang Sayang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun