Mohon tunggu...
Kartika Kariono
Kartika Kariono Mohon Tunggu... Pengacara - Ibu Rumah Tangga

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Bungkeuleukan: Gadai Jiwa Saat Ngimpo", Sebuah Kritik Sosial Berbalut Pengalaman Supranatural

1 November 2020   13:34 Diperbarui: 1 November 2020   13:50 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak tanggung-tanggung kenekatan Jantra, ia bahkan berani membuka tali pocong kuburan demi mendapatkan nomor jitu.

Berhasilkah Jantra menang judi togel? 

Saksikan saja filmnya. Gimana caranya menonton filmnya sila hubungi instagram


Spooktober, Nobar Film Horor Rasa Lokal.

Saya menikmati film ini bersama KoMiK secara gratis. Bukan cuma nonton, kita diskusi bareng bahas film.

Asyiknya ada  bagi-bagi hadiah baik kuis, juga lomba kostum peserta terbaik.
Film ini dibahas bareng Agung Jarkasih, sang sutradara film ini, jadi gak terlalu lancar diriku memaknai film ini. 

Profil Sutradara (Dok. Balefilm).
Profil Sutradara (Dok. Balefilm).
Iya sih semua produk kreatif termasuk film dibebaskan kepada siapa saja penikmatnya untuk berinterpretasi. Apalagi film pendek ini memang memberikan ruang-ruang yang begitu besar.  

Tapi kan jauh lebih asik saat mendengar sendiri, pesan apa yang ingin disampaikan oleh para sineas muda ini. 

Film Horror Mengangkat Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Lokal

Bungkeuleukan, susah sekali lidah ini menyebutnya.  Film ini full berbahasa Sunda. Agak keteteran buatku yang sama sekali tidak pernah terintrodusir bahasa dan budaya Sunda.

Meski dibantu dengan subtittle terjemahan Bahasa Indonesia, tetapi tentu banyak istilah yang padanannya akan sulit dipahami oleh orang seperti aku yang keturunan suku Jawa, tetapi lahir dan besar di kota Palembang.

Misal penampakan bungkeuleukan, dalam benakku ya itu Gond o' Rowah (Gendoruwoh).
Aku jarang menyebut secara langsung gundoruwoh terkait kepercayaan agar ia tak melakukan penampakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun