Mohon tunggu...
Kartika Kariono
Kartika Kariono Mohon Tunggu... Pengacara - Ibu Rumah Tangga

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kantong Plastik dan Pergub Pelarangannya, demi Tampak Bersih

8 Juli 2020   11:19 Diperbarui: 8 Juli 2020   11:25 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Massif Sampah Plastik (Shuttercock)

Himbauan untuk mencegah penularan covid 19 dengan protocol pencegahan berupa rajin cuci tangan, jaga pola makan untuk jaga stamina dan kesehatan, social distancing (sebelumnya disebut physical distancing), termasuk pengurangan aktifitas bertemu orang banyak seperti makan di resto atau belanja ke pasar. 

"Covid 19 memang perlu dicegah, tapi tetap butuh makan". 

Karena itu roda ekonomi harus bergerak kembali dengan gaya hidup yang baru, new normal. 

Selama ini kebiasaan sering cuci tangan, bawa hand sanitizer kemana-mana, semprot disinfektan di tempat yang akan diduduki, lebih memilih menggunakan transaksi non tunai, bawa qadah minum sendiri bahkan perangkat makan sendiri, pakai masker dan baju lengan panjang. Menjadi tertawaan karena selalu bawa ransel ke mana-mana efek perabot yang dibawa begitu banyak, bahkan ada yang dinggap pengidap OCD. Soal itu biasa, meski gak punya kapasitas dalam ilmu jiwa masyarakat kita mudah labelling. 

Sekarang, kebiasaan "aneh" itu menjadi gaya hidup yang seharusnya diterapkan oleh siapapun. Soal penentang ya banyak, apalagi yang begitu percaya teori konspirasi termasuk pejoang freedom of breath yang tidak bersedia memakai masker. Alasannya ya masuk akal, betapa sesaknya saat pakai masker ke mana-mana. 

Belanja Online, Pembawa nikmat atau Sengsara? 

Salah satu imbauan sejak masa PSBB, self quarantine adalah memanfaatkan jasa online untuk belanja. Tujuannya mengurangi kerumunan di tempat-tempat tertentu. Apalagi beberapa pasar di Palembang adalah cluster penularan covid 19.

Cara terpraktis adalah belanja online makanan. Baik kebutuhan sehari-hari maupun makanan jadi. 

Selain ojek online yang sudah lama ada, kondisi ini juga memunculkan pelaku bisnis baru, penyedia berupa aplikasi, retail yang memberi layanan antar bahkan bermunculan jasa kurir berbiaya lebih ramah kantong tetapi kurang ramah di emosi jiwa (karena sangat lambat pengiriman bahkan dikirim hingga hampir tengah malam plus keluhan dia yang banyak antaran). 

Menjadi solusi cantik buat para ibu muda yanh berduit untuk menjaga protokol kesehatan pencegahan covid 19.

Sekalian bisa buat instastory, abis belanja online dan mau masak apa buat bekal suami. Jaga kesehatan tulang punggung keluarga juga sangat penting dong. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun