Mohon tunggu...
Kartika Kariono
Kartika Kariono Mohon Tunggu... Pengacara - Ibu Rumah Tangga

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Pandemi Covid-19: Tahan Dulu Rindu, Seperti Jaga Virginnya Kamu (Dulu)

21 Mei 2020   09:53 Diperbarui: 21 Mei 2020   09:52 1003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anton Tanjung dan Sarah Keihl (Sumber:Tribunjatim.com)

Meski tinggal satu kota, kesibukan membuat kita sulit untuk jumpa.  Momen lebaran, saat semua dapat meluangkan waktu, yang berada di luar kota pun dapat berkumpul. Momen mudik lebaran pun ditungu-tunggu untuk melepas kangen mengenang kekonyolan masa kecil, remaja dan bolehlah sedikit menunjukkan keeksistensian kita di dunia, baik karir maupun pendapatan. 

Itu cuma sebagian orang loh ya, boleh jadi itu juga efek diriku iri aja dengan keberhasilan temen yang dulu tukang nyontek tapi jadi paling kaya. eh keceplosan.

Jangan GR Merasa Sehat

Kita bisa saja merasa sehat dengan surat keterangan sehat baik hasil rapid test yang wajib dilakukan dua kali ,10 hari atau 14 hari setelah non reaksi tes pertama harus tes lagi untuk kedua kalinyo. Dengan hasil rapid tes sekali yang menyatakan non  reaksi, kita  tidak dapat mengaku sebagai orang yang  negatif Covid 19.  Karena prosedurnya memang demikian. Itupun jika yang dites sama sekali tidak pernah berinteraksi dengan PDP. 

Tes swab juga selain prosedurnya tidak mudah, prosesnya pun berat .Usapan pertama dapat membuat muntah karena ambil di tenggorokan dan usapan kedua dilakukan pada  ujung terdalam hidung, dan  masih ditambah lagi harus ngeluarin dahak ditampung di tempat khusus. Jadi mendeteksi apakah orang tersebut ODP bahkan OTG itu tidak mudah. 

Risikonya sangat besar, apalagi perjalanan yang membuat kita akan berjumpa banyak orang, bersentuhan dengan benda-benda yang juga disentuh orang banyak yang kita tidak tahu pasti bagaimana kondisi kesehatannya terkait covid 19. Kalo kata Mang Edi. "OTG banyak. jangan sampai kita jadi penyumbang herd imun alias korban untuk herd imuninity. Pengujian covid 19 juga tidak mudah, karena  di Indonesia ini ruangan standar untuk penyakit infeksi yang memiliki perbedaan tekanan cuma bisa dihitung dengan lima jari. 

Ngomong sih mudah, lakukan saja tes lalu pisahkan mana yang berisiko mana yang tidak, agar semua dapat beraktifitas secara kelaziman yang baru. Kamu pikir tes covid 19 itu kayak tes kehamilan pake testpack yang pagi-pagi gitu?.  Itu aja sering meleset positif atau negatifnya, buat memastikan butuh tes darah bahkan usg 4 dimensi kok.

Kamu itu sayang 'kan dengan orang tuamu, saudaramu dan teman-temanmu.  Jadi  jangan maksa dengan risiko tinggi menjadi pembawa virus ini kepada mereka. Tahan dulu kegembiraan sesaat untuk melepas rindu kepada keluarga. Tahanlah rindu sebentar untuk kebaikan bersama. Selaiknya para perjaka dan perawan yang menjaga virginitas demi saat yang tepat setelah menikah. Godaan sesaat untuk menikmati kenikmatan beberapa menit itu memang sangat berat, tetapi karena sebuah keyakinan akan harga diri dan momen sakral serta pertimbangan dosa , bertahun-tahun harus dijaga, bukan?

Karena hal itu memang jauh lebih berharga, wujud penghormatan kita terhadap harga diri sendiri dan keluarga serta bukti cinta kita kepada Tuhan. Menyerahkannya kepada ia yang telah dijodohkan dalam ikatan takdir. Bisa jadi lebih berharga dari keperawanan yang dilelang oleh Sarah Keihl yang seharga 2 milyar itu. 

Meski pagi ini selebgram  yang sekaligus pengusaha ini sudah meminta maaf, lelang keperawanannya ternyata cuma bercanda. Mudah-mudahan niatnya buat menyumbang orang-orang yang terimbas ekonominya gara-gara pandemi covid 19 ini bukan termasuk bagian dari candaannya ya. Apapun, segala hal yang terkait dengan covid 19 ini bukan bahan candaan.  Karena virus ini hadir secara riil bukan lagi nge-prank lalu kabur. 

Masih pagi, masih pagi, jaga mulut biar gak nyenyes nian pagi di bulan ramadan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun