Tak kuasa lagi aku memperhitungkan
Ini gelas kopi keberapa yang telah kukosongkan
bisa puluhan atau mungkin ratusan
kuhitung dari hari terakhir masa perjumpaan
Masih terpatri masa 30 detik itu
Saat aku menatap matamu
Memperhatikan lengkung senyummu
Menyentuh kulitmu
Hari itu kamu ucapkan sebuah janji
Dalam 300 hari
Masa sulit 30 detik akan terganti
Dengan menghabiskan waktu bersamaku selama 3 hari
Agar kita dapat berdua berbagi secangkir kopi
Hingga tersimpan dalam angan
lidah ini mampu mengucapkan kata yang selama ini kusimpan
tangan ini dapat menggenggam dan  menyatakan kepastian
tubuh ini merasakan sebuah rengkuhan yang lepaskan penderitaan
Pikiran dan sanubari ini terus mempercayai
saat aku dalam diam dan sendiri
bahwa ini sebuah janji
yang pasti tak akan kamu ingkari
Hingga aku menyadari
Dendamkah yang terpatri
hingga kamu menyiksa aku punya diri
Atas kejahatanku 30 detik ini
Aku harus terkungkung dalam penantian selama 300 hari
Demi menunggu kebebasan itu selama 3 hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H