Mohon tunggu...
Karon Marantina Purba
Karon Marantina Purba Mohon Tunggu... Auditor - Profesional

Profesional yang berminat juga di bidang tulis menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Peranan Keluarga dalam Pencegahan Bunuh Diri

17 Januari 2020   21:53 Diperbarui: 17 Januari 2020   22:00 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Anak anak yang dibesarkan dengan perkataan perkataan kasar, diperlakukan dengan kasar, merasa tidak dicintai dan disayangi mempunyai kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri, dan memiliki keinginan yang tinggi untuk bunuh diri.

Dari pemaparan di atas maka bisa dikatakan bahwa keluarga merupakan  pencegah utama tindakan bunuh diri sejak dini. Semenjak individu individu ada dalam keluarga di mana dengan keluarga harmonis, di mana anak anak medapatkan suasana yang sehat untuk perkembangannya secara emosi.

Keluarga yang merupakan orang terdekat bagi pelaku bunuh diri seharusnya memiliki peranan yang penting dalam upaya pencegahan bunuh diri ataupun untuk menekan angka bunuh diri terlepas apapun yang menjadi penyebab dari bunuh diri tersebut.

Apabila penyebab bunuh diri juga karena adanya pelecehan atau tindakan kekerasan, maka keluarga jugalah orang pertama yang seharusnya memberikan support untuk membantu pemulihan dari trauma yang ditimbulkan dan memberikan dukungan bahwa masih ada harapan, walaupun korban mengalami hal tersebut.

Terkadang kondisi kesehatan mental juga terjadi karena memang adanya kelainan hormonal atau susunan kimia di otak yang seringkali membuat penderitanya menjadi lebih mudah stress dan depresi. Dalam hal ini keluarga yang merupakan orang terdekat dari penderita  yang bisa memberi support untuk menjalani pengobatan yang berkenaan dengan hal tersebut, seperti psikiater,  sehingga tidak menjadi lebih parah dan menjadi kecenderungan untuk bunuh diri.

Keluarga juga harus memahami bahwa isu kesehatan mental ini adalah hal yang perlu disikapi dengan sikap terbuka sehingga penderita mendapat dukungan yang baik dan ditangani dengan baik pula.

Keluarga jangan justru menjadi malu karena memiliki anggota keluarga yang mengalami masalah dalam kesehatan mental, sehingga penderita menjadi tertekan dan memperparah kondisi penderita , dan keinginan bunuh diri semakin kuat.

Apapun itu penyebabnya,  jika seseorang penderita mengalami kecenderungan bunuh diri, keluarga merupakan orang yang pertama untuk menjadi pendengar yang baik dan berempati terhadap alasan untuk melakukan bunuh diri, dan memberikan dorongan kepadanya untuk tidak melakukan hal tersebut.

Keluarga mendampingi di masa masa sulit bagi penderita yang mengalami kecenderungan untuk bunuh diri tersebut. Bukan justru menjadi orang yang menghakimi dan menganggap penderita kurang beriman.  Pada dasarnya individu yang memiliki kecenderungan  bunuh diri itu tahu, bahwa bunuh diri itu salah.

Dalam kondisi normal niscaya orang tidak akan melakukan bunuh diri. Jangan biarkan mereka yang memiliki keinginan bunuh diri sendirian, sendiri tanpa teman sepenanggungan. Mereka butuh teman untuk berjaga melewati masa masa sulitnya. Perhatian, penerimaan, dan kepedulian yang tulus adalah sangat penting. Keluarga sebagai orang terdekat merupakan posisi strategis untuk melakukan hal ini.

Daftar Bacaan :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun