Buku adalah jendela dunia, demikian kata orang bijak yang sering saya dengar dibeberapa kesempatan. Jika melihat dampak dan manfaatnya jargon ini sangat tepat apalagi jika ditanamkan kepada anak-anak sejak dini.
Oleh Abu Hazimah Ayu Fadia
Momen liburan yang mepet saya manfaatkan betul untuk memberikan terapi pada Fadia. Salahatunya adalah mengenalkan lembaran kertas baik itu koran, buku, ataupun majalah. Jika di rumah, majalah yang kertasnya tebal selalu saya sodorkan kepada Fadia yang usianya masih 7 bulan.
Seketika anak yang lahir di klinik bidan ini langsung memegang majalah tersebut. Apa yang dilakukan Fadia?, pertama-tama Fadia akan membuka lembar demi lembar majalah yang saya sodorkan, selanjutnya diremas-remas dengan tangan mungilnya.
Tak berhenti sampai di sini, masih ada dua tahap yang dilakuan oleh Fadia ketika diberi majalah, yaitu menyobek dan memasukan kertas itu ke dalam mulutnya. Pada tahap terakhir inilah yang membuat alasan saya untuk tidak memberikan koran kepada Fadia, mengingat kertas korang mudah dikunyah sehingga rawan bagi kenyamanan Fadia.
Aktivitas memperkenalkan buku pada Fadia tak hanya kami lakukan di rumah. Pada momen liburan saya selalu mengajak Fadia rekreasi ke toko buku. Sayang, di Kota Serang, Provinsi Banten, belum ada toko buku besar yang lengkap. Namun, sebagai tahap awal pengenalan kami rasa cukup bagi Fadia.
Minggu pertama bulan November saya dan istri mengajak Fadia rekreasi di toko buku di Mall Ramayana, Kota Serang. Kendaraan roda dua keluaran negara sakura menjadi teman ke empat kami. Saat itu matahari mulai beranjak dari peraduannya dan merangkak naik. Tak ayal, sengatan benda yang mengaggumkan ini terasa oleh kami bertiga.
Setelah menempu perjalanan kurang lebih 15 menit akhirnya sampai juga di pusat perbelanjaan yang baru berdiri tahun 2007 ini. Usai parikir motor kami bertiga langsung menuju lantai II dimana toko buku berada. Di depan pintu toko buku ini para pengunjung disambut oleh banner novel laskara pelangi yang ditulis oleh Andrea.
Konon, setelah novel ini difilmkan penjualanya semakin meroket. Bahkan, antrean pun terlihat panjang di bioskop-bioskop saat pemutaran film ini. Lorong-lorong yang diapit rak buku dengan berbagai judul dan design memaksa kami untuk berjalan pelan-pelan. Fadia, yang selama di perjalanan tertidur akhirnya bangun dan ikut rekreasi di toko buku.
Pada bagian timur rak buku terlihat deretan peralatan kantor seperti ATK dan map dengan berbagai merk. Sementara pada etalase bagian utara ruangan toko ini terpampang album dan beberapa perangkat computer. Fadia, terlihat menikmati rekreasi ini dengan santai dan tidak berisik seperti ketika ada di rumah.
Selama kurang lebih 1 jam kami berkeliling di lorong-lorong toko buku, akhirnya kami bertiga keluar sambil menyerahkan uang ke kasir. Rekreasi ke toko buku merupakan kegiatan yang sering kami lakukan. Untuk rekreasi kali ini, istri saya yang mendapatkan buku yang cocok yaitu menu sehat dan aman untuk bayi 0-12 bulan.
Buku ini pula yang kemudian menjadi santapan Fadia hingga cover buku yang bergambar seorang bayi dikelilini menu ini lusuh seperit sarung yang habis dikenakan untuk tidur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H