Mohon tunggu...
Karnita
Karnita Mohon Tunggu... Guru - Guru

"Aku memang seorang pejalan kaki yang lambat, tapi aku tidak pernah berhenti." — Abraham Lincoln.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Surat Cinta 2: Untuk Para Pejuang SNBT, Anak-Anakku yang Tangguh

4 Februari 2025   13:41 Diperbarui: 4 Februari 2025   23:11 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Logo Kampus Impian SNBT (Sumber: Freepik)

Surat Cinta 2 : Untuk Para Pejuang SNBT, Anak-anakku yang Tangguh

Oleh Karnita

Anak-anakku yang Bapak sayangi,
Hari ini, mungkin banyak dari kalian yang merasa hati ini terperangkap dalam kecewa. Bapak tahu betul perasaan itu. Kegagalan yang kalian rasakan setelah tidak lolos SNBP bukanlah hal yang mudah diterima. Rasanya seperti dunia tiba-tiba berubah, dan harapan yang sudah kalian bangun terasa terputus begitu saja. Namun, percayalah, anak-anakku, ini bukanlah akhir dari segalanya, melainkan hanya awal dari perjalanan yang lebih panjang dan penuh makna.

Anak-anakku yang penuh semangat,
Jadilah pejuang sejati, kegagalan ini adalah bagian dari proses hidup yang akan menempa dirimu menjadi lebih tangguh. Seperti baja yang ditempa dengan api, kalian akan menjadi lebih kuat, lebih berani, dan lebih siap untuk menghadapi tantangan berikutnya. Kekuatan sejati tidak muncul dari keberhasilan yang datang dengan mudah, tetapi dari bagaimana kita bangkit setelah terjatuh.

Anak-anakku yang kuat,
Kegagalan ini, meskipun pahit, akan mengajarkan banyak hal berharga. Jangan biarkan kekecewaan menghentikanmu. Seperti langit yang tetap cerah setelah hujan, kalian akan menemukan cahaya setelah melalui badai ini. Percayalah bahwa di balik setiap kegagalan, ada pelajaran hidup yang akan memperkuat dirimu.

Anak-anakku yang lapang dada,
Bapak ingin mengajak kalian untuk menerima kenyataan ini dengan lapang dada. Jangan biarkan kekecewaan menguasai dirimu. Terimalah dengan hati yang besar, karena sesungguhnya, setiap kesulitan pasti ada jalan keluar. Terkadang, setelah badai yang sangat hebat, pelangi yang lebih indah akan muncul. Kegagalan hari ini adalah bagian dari proses hidup yang akan membawa kalian pada keberhasilan yang lebih besar di masa depan.

Gambar: Siap hadapi UTBK-SNBT (Sumber: Freepik)
Gambar: Siap hadapi UTBK-SNBT (Sumber: Freepik)

Anak-anakku yang penyabar,
Sekarang adalah saatnya untuk fokuskan seluruh perhatianmu pada SNBT. Tidak ada waktu untuk meratapi kegagalan yang sudah lewat. Saat ini, yang perlu kalian lakukan adalah memberi yang terbaik dalam persiapan SNBT. Ingat, anak-anakku, SNBP kuotanya hanya 20% dan   bukanlah satu-satunya jalan untuk menuju PTN.  Masih ada SNBT dan Mandiri yang bisa kalian tempuh. Mungkin Jalur Mandiri  bukan pilihan bagi kebanyakan siswa karena perlu pembiayaan  kuliah yang  lebih besar. Jafi, fokuslah ke SNBT. Ingat masih ada  jalan menuju cita-cita, dan setiap jalan memiliki tantangan dan keindahannya masing-masing.

Anak-anakku yang penuh harapan,
Mungkin kalian merasa sedikit terpuruk, merasa bahwa SNBP adalah satu-satunya kesempatan yang ada. Namun percayalah, itu hanya salah satu cara untuk mencapai tujuan. Masih banyak jalan yang bisa kalian tempuh untuk mencapai PTN yang diinginkan. Ini adalah waktu untuk tetap optimis dan membuka hati untuk segala kemungkinan. Jangan pernah takut untuk mencoba cara lain, karena setiap langkah adalah bagian dari proses menuju kesuksesan.

Anak-anakku yang kuat hati,
Allah menguji kita sesuai dengan kemampuan kita. Mungkin hari ini kita merasa berat, namun percayalah bahwa kita tidak akan diuji melampaui batas kemampuan yang sudah Allah tentukan. Ini adalah ujian yang datang untuk menempa kita menjadi pribadi yang lebih kuat, lebih sabar, dan lebih bijaksana. Allah selalu memberikan yang terbaik untuk kita, meskipun terkadang kita tidak memahaminya pada saat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun