Mohon tunggu...
Karnita
Karnita Mohon Tunggu... Guru - Guru

"Aku memang seorang pejalan kaki yang lambat, tapi aku tidak pernah berhenti." — Abraham Lincoln.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Karakter: Menyemai Nilai-Nilai Universal di Era Krisis Identitas

12 Januari 2025   14:20 Diperbarui: 12 Januari 2025   14:20 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan Karakter: Menyemai Nilai-Nilai Universal di Era Krisis Identitas
Oleh Karnita

Pendidikan karakter adalah aspek penting yang tidak bisa dipandang sebelah mata, terlebih di tengah krisis identitas yang melanda bangsa ini. Sebagai bangsa yang ingin maju, kita sering kali dihadapkan pada kenyataan bahwa komitmen terhadap pendidikan, meskipun banyak digaungkan, masih terhambat oleh faktor-faktor politik sesaat. Anggaran pendidikan yang terbatas, perdebatan politik, dan prioritas jangka pendek sering kali mengaburkan tujuan utama pendidikan itu sendiri: membentuk manusia yang berkualitas, baik dari segi intelektual maupun moral.

Membangun Karakter dari Rumah

Pendidikan karakter sesungguhnya dimulai dari rumah. Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama yang membentuk nilai-nilai dasar bagi anak-anak. Nilai kejujuran, tanggung jawab, dan kepedulian tidak hanya diajarkan melalui kata-kata, tetapi yang terpenting adalah melalui teladan. Sayangnya, banyak orang tua yang terlalu sibuk dengan pekerjaan dan lebih fokus pada prestasi akademis anak, hingga lupa bahwa pendidikan karakter adalah fondasi utama dalam pembentukan pribadi mereka. Tanpa karakter yang kuat, anak-anak yang cerdas sekalipun akan lebih rentan terhadap pengaruh buruk dari lingkungan dan mudah terjerumus dalam godaan yang mengancam masa depan mereka.

Sekolah sebagai Pilar Pembentukan Karakter

Sekolah memiliki peran yang sangat vital dalam memperkuat pendidikan karakter yang dimulai dari rumah. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, kurikulum pendidikan di Indonesia perlu mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam setiap mata pelajaran. Tanggung jawab, kedisiplinan, kejujuran, dan kerja sama harus menjadi bagian dari pembelajaran sehari-hari, baik di dalam kelas maupun dalam kegiatan ekstrakurikuler. Ini bukan hanya sekedar teori, melainkan praktik yang dapat diimplementasikan dalam keseharian.

Penting untuk diingat bahwa pendidikan karakter bukanlah tugas yang hanya bisa diserahkan pada sekolah atau orang tua saja. Ini adalah tanggung jawab bersama. "Latih" adalah konsep yang relevan dalam konteks ini. Latih, atau pembentukan karakter, adalah proses yang berkelanjutan dan melibatkan setiap pihak dalam kehidupan anak. Setiap kesempatan, baik di dalam maupun luar kelas, adalah momen untuk melatih karakter siswa. Dengan demikian, pendidikan karakter harus dapat dijadikan kebiasaan yang diterapkan sehari-hari dalam kehidupan siswa.

Tantangan di Era Digital

Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu tantangan terbesar dalam pendidikan karakter adalah pengaruh negatif dari dunia digital. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan media sosial, anak-anak muda kita kini terpapar oleh berbagai informasi yang tidak selalu mendidik. Fenomena bullying, penyebaran hoaks, serta perilaku-perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai moral sering kali menjadi masalah serius di dunia maya. Dalam konteks ini, pendidikan karakter menjadi semakin relevan. Kita harus mengajarkan kepada anak-anak kita bahwa dunia maya tetap memiliki aturan dan nilai yang harus dijaga. Setiap tindakan di dunia maya harus dihadapi dengan rasa tanggung jawab, karena apa yang mereka lakukan di sana memiliki dampak nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Kebersamaan dalam Membangun Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter harus menjadi usaha bersama antara orang tua, sekolah, dan masyarakat. Orang tua harus menjadi teladan dalam perilaku, sekolah harus memberikan pendidikan yang menyeluruh tidak hanya dari sisi akademis tetapi juga karakter, dan masyarakat harus menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuhnya nilai-nilai moral yang positif. Dalam kebersamaan ini, pendidikan karakter menjadi lebih bermakna dan terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun