Mohon tunggu...
Mila Rosita Dewi
Mila Rosita Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - 2008056020 - Mahasiswa Pendidikan Matematika UIN Walisongo Semarang

Simplicity is the key to happiness

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peran Guru dalam Membangun Sikap Aktif Selama Proses Pembelajaran Matematika

6 Mei 2022   00:03 Diperbarui: 6 Mei 2022   00:08 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

            Dalam suatu proses pembelajaran terdapat banyak sekali sikap yang perlu diterapkan, salah satunya adalah sikap aktif. Sikap aktif selama proses pembelajaran merupakan hal yang sangat diinginkan oleh semua guru ataupun pendidik karena sikap aktif menandakan siswa atau peserta didik memang memiliki rasa semangat dan memiliki antusias tinggi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Sikap aktif dalam proses pembelajaran yang dimaksud adalah bagaimana siswa di dalam suatu kelas berkeinginan bertanya ketika ia menemui sebuah kesulitan, berani menyampaikan gagasan yang ia miliki sehingga pemahaman siswa dapat yang didapat lebih optimal. Sikap aktif sangat diperlukan dan sangat berpengaruh dalam berjalannya proses pembelajaran, utamanya pada pembelajaran matematika. Dengan sikap aktif, suasana di dalam kelas akan terasa lebih hidup dan lebih menyenangkan sehingga proses pembelajaran menjadi lebih kondusif.

            Sikap aktif dalam pembelajaran tidak selalu mampu siswa tunjukkan dengan sendirinya, melainkan perlu adanya stimulus atau dorongan dari guru sehingga siswa perlahan mampu menunjukkan sikap aktif selama proses pembelajaran. Dorongan ataupun cara yang bisa dilakukan untuk memancing sikap aktif siswa yaitu antara lain :

  1. Menyeimbangkan antara praktek dan teori. Kegiatan pembelajaran yang bisa dilakukan oleh guru untuk mendorong siswa bersikap aktif adalah dengan menyeimbangkan antara belajar dengan praktikum dan juga belajar melalui teori. Dengan menyeimbangkan keduanya, rasa jenuh yang dirasakan oleh siswa karena kegiatan pembelajaran yang monoton akan dapat diminimalisir. Selain itu, dengan pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada teori saja melainkan diimbangi dengan praktikum tersebut dapat meningkatkan minat belajar siswa sehingga sikap aktif siswa juga dapat terdorong dengan adanya keterlibatan siswa yang terlihat nyata dalam kegiatan praktikum tersebut. Dalam kegiatan praktikum tentunya siswa akan terpacu untuk mencapai hasil akhir dari kegiatan praktikum yang mereka lakukan, sehingga mengharuskan siswa berupaya aktif dalam pembelajaran. Adanya keterlibatan siswa secara langsung dalam praktikum tersebut dapat membantu siswa secara optimal agar lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.
  2. Menggunakan model pembelajaran jigsaw. Setelah adanya keseimbangan antara praktikum dan pembelajaran teori, selanjutnya yang bisa dilakukan oleh guru adalah menggunakan model belajar yang tepat untuk mendorong sikap aktif siswa.Sala satu model yang sesuai adalah model pembelajaran jigsaw. Sebelum menggunakan model pembelajaran jigsaw tersebut,tentunya guru harus memahami apa itu model jigsaw? model belajar jigsaw adalah model pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok kecil untuk mendiskusikan suatu materi yang sama. Setelah masing-masing kelompok berdiskusi, hal selanjutnya yang harus siswa lakukan adalah membentuk kelompok kecil baru dengan anggota kelompok terdiri dari perwakilan kelompok sebelumnya. Dalam kelompok baru ini, masing-masing perwakilan kelompok awal harus menyampaikan hasil diskusi yang sudah dilakukan sebelumnya.Dengan kata lain, masing-masing individu dalam kelas tersebut harus berperan aktif selama proses diskusi agar dirinya mampu menangkap informasi dalam diskusi yang nantinya akan disampaikan kembali kepada anggota kelompok baru.
  3. Memberikan apresiasi. Pengakuan yang baik dan juga apresiasi atas apa yang telah dicapai oleh guru menjadi hal yang sangat dinantikan oleh kalangan siswa.Dengan hal ini, guru bisa menjadikannya sebagai pendorong siswa bersikap aktif dalam kegiatan pembelajaran. Apresiasi yang diberikan bisa bermacam-macam dan tidak harus berupa reward barang, melainkan bisa berupa poin-poin keaktifan yang dapat menunjang nilai keaktifan atau bahkan bisa dengan pujian yang memotivasi siswa agar meningkatkan keaktifan atau membangun sikap aktif bagi siswa yang belum aktif sehingga siswa tersebut dapat termotivasi dengan baik.
  4. Diskusi. Diskusi juga menjadi salah satu hal yang dapat mendorong sikap aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran. Diskusi yang dilakukan tentunya harus memiliki aturan dimana setiap siswa harus berperan aktif selama proses diskusi baik dengan memberi tanggapan terhadap pendapat siswa lain ataupun dengan menyampaikan gagasan yang ia miliki sehingga siswa yang sebelumnya kurang atau bahkan belum bersikap aktif dalam kegiatan pembelajaran dapat terdorong sehingga bisa ikut serta berperan aktif selama kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan diskusi ini, perlu memilih pemimpin diskusi yang mampu menjadikan suasana kelas lebih hidup dan juga mampu memimpin berjalannya diskusi secara kondusif.
  5. Memberikan pertanyaan HOTS. Langkah menstimulasi sikap aktif yang terakhir adalah dengan memberikan pertanyaan atau latihan-latihan soal yang memerlukan keterampilan berpikir tinggi atau biasa dikatakan high order thinking skill. Sebenarnya ketika membicarakan sikap aktif dalam kegiatan pembelajaran, kita tidak akan lepas dari sikap kreatif yang bisa dikatakan bahwa sikap kreatif tersebut merupakan salah satu hasil dari bersikap aktif dalam pembelajaran.Selain sikap kreatif, keluaran dari sikap aktif juga bisa menghasilkan sikap kritis. Sikap kritis dan kreatif ini merupakan sikap yang diperlukan untuk menyelesaikan soal-soal HOTS tersebut. Dua sikap ini juga tentunya tidak selalu ada atau muncul dari diri siswa,namun harus dilatih dan dibiasakan agar siswa secara bertahap mampu berpikir kritis dan kreatif.

            Berdasarkan cara-cara menstimulasi sikap aktif yang sudah dijelaskan sebelumnya tentunya peran yang sangat penting agar sikap aktif siswa dalam pembelajaran matematika dapat berjalan optimal adalan peran serta guru yang optimal juga. Guru bertugas dan bertanggung jawab besar di dalam proses pembelajaran agar suasana di dalam kelas tidak membosankan dan lebih kondusif. Menurut Ahmadi & Supriyono dalam (Khairunnisa, 2017) peran guru berpusat pada mendidik anak dengan memberikan pengarahan dan motivasi, memberi fasilitas, media, dan pengalaman belajar, serta membantu mengembangkan aspek-aspek kepribadian siswa seperti, sikap. Khairunnisa (2017) mengatakan bahwa dalam proses pembelajaran guru tidak terbatas hanya menyampaikan ilmu pengetahuan saja, tetapi bertanggung jawab akan keseluruhan perkembangan kepribadian murid dan berperan dalam menciptakan proses pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk belajar aktif. Rahmayanti (2016) juga menyatakan bahwa belajar merupakan proses bagi siswa untuk membangun suatu pemahamannya sendiri. Dapat disimpulkan bahwa peran guru sangatlah penting dan bahkan menjadi bagian utama dalam menunjang keberhasilan pembelajaran siswa. Oleh karena itu, sebagai seorang guru harus memiliki semangat yang satu tingkat lebih tinggi dari para siswa sehingga guru tersebut dapat menjadi pendorong bagi siswa agar termotivasi dan bersemangat dalam kegiatan pembelajaran dan mau mengikuti pembelajaran dengan sikap aktif yang semakin meningkat setiap kali pertemuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun