Mohon tunggu...
Karmila P. Lamadang
Karmila P. Lamadang Mohon Tunggu... Dosen - seorang ibu

dosen di universitas Muhammadiyah Luwuk

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kembalikan Marwah Guru Agar Lahir Generasi yang Berkarakter

25 November 2024   21:57 Diperbarui: 25 November 2024   22:22 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keempat, melibatkan orang tua dalam proses Pendidikan. Memberikan informasi kepada orang tua melalui group kelas atau buku penghubung terkait aktivitas peserta didik disekolah. Mengajak orang tua untuk berdiskusi menyelesaikan masalah yang dihadapi anak disekolah.

Kelima, Menunjukkan empati dan Apresiasi. Guru perlu menunjukkan empati dan apresiasi terhadap tantangan yang dihadapi orang tua dalam mendidikan anak. Pun demikian orang tua perlu memahami dan mendengarkan curahan hati guru dalam proses mendidik  anak.  Mendengarkan keluhan atau cerita dari dapat memperkuat hubungan antara guru dan orang tua. Hal ini sebagai apresiasi dan dukungan atas usaha Bersama  dalam mendidik anak.

Keenam, Mengatasi Masalah dengan segera. Jika terjadi masalah maka segera mencari solusinya dengan tidak menyalahkan salah satu pihak.

Mengapa marwah guru penting ?

Pertama, Figur teladan.  Guru diharapkan menjadi teladan dalam perilaku dan moral. Ungkan "guru digugu dan ditiru" mencerminkan harapan masyarakat agar guru tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga menunjukkan sikap yang baik dan etika yang tinggi.

Kedua, Pendidikan Holistik. Peran guru tidak hanya terbatas pada transfer pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter peserta didiknya. Pendidikan yang efektif harus melibatkan penguatan nilai-nilai seperti kejujuran, disiplin dan rasa tanggungjawab.

Ketiga, Penghargaan terhadap profesi; Kembali mengangkat derajat guru berarti memberikan penghargaan yang layak terhadap profesi guru.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun