Mohon tunggu...
Karmila P. Lamadang
Karmila P. Lamadang Mohon Tunggu... Dosen - seorang ibu

dosen di universitas Muhammadiyah Luwuk

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kembalikan Marwah Guru

1 November 2024   20:59 Diperbarui: 1 November 2024   21:30 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi 

Kembalikan Marwah Guru 

saat ini pendidikan kita tidak sedang baik-baik saja. banyak konten yang berseliweran di media sosial memparodikan guru yang cuek dengan siswa baik yang sedang berkelahi, merokok atau melakukan hal-hal yang tidak pantas dilakukan oleh seorang pelajar. sikap cuek guru bukan tanpa alasan mereka sedang mengabarkan kepada dunia bahwa pendidikan di Indonesia sedang tidak baik-baik. Guru di Indonesia sedang dibayang-bayangi oleh hukum dan tindakan agresif orang tua jika melakukan tindakan mendisiplinkan anak mereka di sekolah. Banyak contoh kasus yang terjadi guru di kriminalisasikan karen mendisiplinkan anak seperti yang terjadi pada Guru Supriyani yang merupakan guru honorer yang dipolisikan oleh orang tua karena mendisiplinkan peserta didiknya, atau yang baru terjadi di Kabupaten Buol Sulawesi tengah tepat di MTS Negeri 1 Buol tanggal 29 Oktober 2024 seorang guru mendapat amukan dari keluarga peserta didik karena guru tersebut berusaha mendisiplinkan anaknya. masih banyak lagi kasus yang serupa. Guru seolah tak punya marwah tak punya harga diri lagi di depan peserta didiknya. kalau kemudian guru sebegitu rendahnya dihadapan murid atau peserta didiknya maka tidak heran jika bangsa ini mengalami krisis akhlak, keberkahan ilmu tak lagi didapatkan oleh anak-anak kita. maka jadilah negeri ini dipimpin oleh generasi-generasi yang tidak berakhlak. untuk itu hendaknya pemenrintahan khususnya pemerintahan yang baru saat ini harus mengembalikan marwah guru, jadikan guru menjadi sosok yang disegani dan di hormati. jika ada orang tua yang memprotes tindakan pendisiplinan anaknya maka kembalikan anaknya untuk di didik dirumahnya sendiri. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun