Mohon tunggu...
Karmila P. Lamadang
Karmila P. Lamadang Mohon Tunggu... Dosen - seorang ibu

dosen di universitas Muhammadiyah Luwuk

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Fenomena Bunuh Diri di Kalangan Remaja, Apakah Ini Pertanda Lahirnya Generasi Strowberri?

8 September 2023   12:23 Diperbarui: 10 September 2023   04:45 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Bahkan, yang terakhir terjadi kemarin Rabu 6  September 2023 di desa Patukuki Kecamatan Peling Tengah Kabupaten Banggai Kepulauan seorang remaja siswa SMA juga melakukan hal yang sama dengan motif yang sama yakni percintaan . pertanyaannya ada apa dengan generasi ini? Kenapa bisa terjadi?

Berdasarkan analisis penulis bahwa beberapa hal yang bisa  menjadi faktor pemicu fenomena bunuh diri ini diantaranya :

Pertama, Self diagnosis terlalu dini tanpa melibatkan pihak yang ahli, terlalu banyak  konten creator  dadakan yang berseliweran di media sosial dengan membahas permasalahan yang kemudian anak-anak labil ini mengambil nasihat dan mencocokkan permasalahan yang mereka hadapi.

Setelah itu mereka langsung memberi kesimpulan bahwa mereka ada dipihak yang dirugikan,mereka tidak mampu keluar dari masalah bahwan memberi kesimpulan mereka lagi stress. 

Ketidakhadiran pihak ahli dalam mendiagnosa kasus ini menjadi pemicu mereka mengambil tindakan yang fatal.

Kedua, Media sosial selalu menyoroti kasus-kasus bunuh diri bahkan dibuat viral, dan parahnya para netizen yang menyaksikan mendoakan dan seolah membenarkan tindakan tersebut, oleh karena generasi ini adalah generasi labil mereka ibarat spons yang menyerap semua informasi tanpa disaring dan pada akhirnya melakukan hal yang sama agar viral.

Ketiga, Ketidak pedulian lingkungan sekitar. Dengan perkembangan teknologi kehidupan masyarakat bukan hanya di kota bahkan didesa menjadi individualisme, kepedulian, kepada sesame terkikis dengan sibuknya berselancar di dunia maya.

Keempat, Tersumbatnya kran komunikasi antara anak dan orang tua, hal ini sangat mempengaruhi proses penyelesaian masalah pada diri anak baik masalah yang berasal dari internal (dari dalam diri) maupun masalah eksternal (dari lingkungan).

Kelima,  Tidak hadirnya orang tua dalam setiap permasalahan anak. Orang tua harus menjadi bahu pertama tempat anak untuk bersandar jika anak mengalami masalah, dengan demikian anak akan mendapatkan solusi yang lebih bijak.

Semoga anak-anak kita menjadi anak-anak yang tangguh dan kuat.

Allahualam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun