Mohon tunggu...
Karmila P. Lamadang
Karmila P. Lamadang Mohon Tunggu... Dosen - seorang ibu

dosen di universitas Muhammadiyah Luwuk

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurikulum Merdeka Akankah Sebuah Harapan?

7 Agustus 2023   09:12 Diperbarui: 7 Agustus 2023   09:16 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KURIKULUM MERDEKA akankah sebuah harapan ? 

Akhir-akhir ini kita di hadapkan dengan kebijakan kurikulum kata "merdeka" dikalangan perguruan tinggi dikenal dengan kampus merdeka, dilevel sekolah dikenal dengan kurikulum merdeka dimasyarakat dikenal dengan perayaan kemerdekaan (he,,he..). saat ini bulan agustus adalah bulan kemerdekaan.  Tapi bukan soal kemerdekaan dan kebebasan yang kita nahas saat ini, tapi soal kurikulum merdeka yang sedang hangat menjadi perbincangan dikalangan akademisi. Ada yang pro da nada yang kontra, adalah fenomena yang biasa disetiap perubahan yang ada.

Kurikulum merdeka jika dibandingkan dengan kurikulum 2013 serupa tapi tak sama sebab kurikulum merdeka sama halnya dengan kurikulum 2013 menganut center student yakni pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Selain itu sama-sama dirancang berdasarkan tujuan Sistem Pendidikan Nasional dan Standar Nasional Pendidikan hanya saja dalam Kurikulum Merdeka ditambahkan  pengembangan profil pelajar Pancasila. Profil pelajar pancasila jika ditelisik lebih dalam sama halnya dengan pengembangan karakter pada kurikulum 2013 hanya saja pada item pendidikan karakter  penilainnya hanya berdasarkan pembelajaran didalam kelas atau intrakurikuler sedangkan profil pelajar pancasila melihat pada intrakurikuler dan kokulikurelan. Namun, pada intinya sama adalah ingin menjadikan anak-anak bangsa menjadi pribadi yang berkarakter.

Semangat perubahan kurikulum tidak hanya berdasarkan pada pergantian menteri dan pimpinan tapi lebih pada semangat untuk menyamaratakan pendidikan di Indonesia dengan Negara-negara lain seperti halnya jepang dan singapura dan lain sebagainya. Negara-negara ini memang konsen terhadap peningkatan pendidikan dan Negara memberikan dukungan penuh baik dana maupun peningkatan sumber daya manusianya. Semoga Negara kita juga demikian (aamiin).

Kurikulum 2013 memiliki tujuan agar peserta didik lebih aktif dan kreatif serta inovatif dalam memecahkan masalah yang dihadapi di sekolah. Sedangkan guru bertugas menilai semua aspek proses pemecahan masalah yang dilakukan peserta didik mulai dari aspek kesopanan, religi, sikap dan lain sebagainya sehingganya energy guru terkuras dalam mengurus administrasi. Sedangkan kurikulum merdeka terkait kegiatan projek profil pelajar pancasila siswa diberi kesempatan untuk mepelajari tema-tema atau isu penting yang ada dilingkungan sekitar seperti perubahan iklim, budaya, kesehatan mental dan isu lain yang berhubungan dengan masyarakat sekitar. Pada posisi ini guru bertugas sebagai fasilitator yang memantau dan memberikan arahan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam memecahkan permasalahan yang ada masyarakat. Hal ini juga sebagai pembelajaran kepada peserta didik untuk memberikan kebesan dan kemandirian kepada peserta didik dalam menentukan masa depannya sesuai dengan minat dan bakatnya sebagai mana semangat profil pancasila yakni bertakwa kepada Tuhan Yanga Maha Esa, berwawasan Global, Gotong-royong, bernalar kritis, kreatif dan mandiri,  tugas guru dan orang tua adalah mengawasi dan mendukung.

Berdasarkan uraian tentang kurikulum diatas pertanyaannya apakah kurikulum merdeka adalah harapan maju pendidikan Indonesia ? kita dapat menjawabnya beberapa tahun kemudian setelah sudah melihat hasilnya. Allahualam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun