Salah satu bentuk pertahanan suatu bangsa ialah dari sisi ekonomi. Sistem keuangan yang berjalan dengan baik, yang ditata dengan baik pula, itu akan membuat roda perekonomian suatu negara bertumbuh dan bergerak maju, yang lambat laun akan menjadi kebanggan tersendiri bagi bangsa tersebut di mata dunia. Pergerakan roda perekonomian harus dipastikan tetap berjalan dalam koridor yang sudah ditentukan, oleh karena itu dibutuhkan upaya dalam menjaga stabilitas sistem keuangan.
 Pengertian Stabilitas Sistem Keuangan (SSK)
Stabilitas Sistem Keuangan atau sering disingkat dengan SSK. Kebanyakan dari kita pasti belum pernah mendengar istilah ini. Yang kita tahu ya memang sistem keuangan itu harus stabil agar tercipta keseimbangan dalam perekonomian baik secara individu maupun nasional.
Tapi pernah gak kita berpikir lebih jauh lagi kedepan, stabilitas sistem keuangan itu model keuangan yang seperti apa sih? kira-kira aktifitas apa saja yang termasuk didalamnya? faktor apa saja yang bisa membuatnya tidak stabil dan apa dampaknya? apakah transaksi keuangan yang saya lakukan selama ini termasuk dalam usaha saya melakukan stabilitas sistem keuangan?
Pengertian dari stabilitas sistem keuangan itu sendiri ada berbagai macam, salah satunya yang saya baca di website Bank Indonesia yang menyatakan bahwa stabilitas sistem keuangan adalah suatu kondisi dimana mekanisme ekonomi dalam penetapan harga, alokasi dana dan pengelolaan risiko berfungsi secara baik dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Jadi, secara garis besarnya stabilitas sistem keuangan ini merupakan suatu keadaan nyata dimana sistem keuangan dalam keadaan stabil / tidak bergejolak yang akan mendorong perkembangan perekonomian ke arah yang lebih baik dan maju.
Pentingnya Stabilitas Sistem Keuangan
Seberapa penting sih stabilitas sistem keuangan itu dalam perekonomian nasional? Penting banget. Saya tulis dengan huruf tebal karena efek atau dampak negatif yang ditimbulkannya itu sangat besar dan bisa merapuhkan sistem keuangan secara nasional. Ketika terjadi instabilitas maka ujung-ujungnya akan bermuara ke krisis dan menimbulkan kekacauan nasional.
Masih ingatkan kejadian tahun 1998 dimana bangsa kita, Indonesia mengalami krisis moneter akibat melemahnya nilai tukar rupiah secara drastis. Instabilitas kala itu memicu terjadinya krisis ekonomi yang menyebabkan banyaknya perusahaan-perusahaan besar maupun kecil bangkrut sehingga terjadinya PHK besar-besaran yang mana hal ini juga berarti membuat grafik jumlah pengangguran meningkat tajam.
Belum lagi harga-harga bahan pokok mengalami kenaikan sehingga menimbulkan kekacauan dan keresahan di masyarakat. Dan ini juga berimbas pada hilangnya kepercayaan investor terhadap pemerintah yang pada akhirnya bisa ditebak yaitu akan terjadi penarikan dana secara besar-besaran.