Mohon tunggu...
Karmelia Adiyuliani
Karmelia Adiyuliani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi FISIP UHAMKA

1906015076, 3M

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Sikap Asertif Bagi Wanita Milenial

2 Februari 2021   10:50 Diperbarui: 3 Februari 2021   00:55 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, dengan bersikap asertif maka seseorang dapat menangani konflik yang terjadi di  dalam hubungan antarpribadi secara efektif sehingga dengan mudah dapat mengendalikan emosi, serta dapat mengendalikan masalah dengan sikap terbuka dan jujur terhadap permasalahan yang terjadi sehingga konflik yang terjadi dapat dikomunikasikan satu sama lain, dengan mendengarkan dan memahami pendapat orang lain untuk mencari solusi bersama untuk menyelesaikan konflik yang terjadi dalam hubungan antarpribadi tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa dengan adanya komunikasi asertif, konflik yang terjadi dalam hubungan antarpribadi dapat meminimalisir terjadinya konflik yang berkelanjutan dengan diselesaikan permasalahan tersebut secara terbuka atas solusi bersama sehingga hubungan antarpribadi dapat terjalin dengan baik dan efektif, serta mampu memelihara kesehatan mental masing-masing individu.

Peran Sikap Asertif Terhadap Kehidupan Wanita Milenial

millenial-girls-601992028ede482d88197124.jpg
millenial-girls-601992028ede482d88197124.jpg
Di era globalisasi seperti saat ini, kebudayaan barat telah masuk dalam berbagai aspek kehidupan sehingga peradaban pun semakin condong ke barat. Hal tersebut berdampak pada pola pikir serta pola pemikiran masyarakat Indonesia. Sebagian masyarakat telah dimanjakan dengan kecanggihan alat-alat elektronik masa kini. Hingga trend yang menjadi kebutuhan masyarakat khususnya kaum wanita. Dengan gaya hidup wanita di era globalisasi seperti ini, sebagian besar wanita justru tidak memahami peran dan posisinya dalam masyarakat. Seakan-akan perjuangan terhadap hak-hak wanita dilupakan, namun ada pula yang memilih hidup dengan kebebasan yang seluas-luasnya.

Kekerasan dan pelecehan pada wanita milenial menjadi suatu momok yang menakutkan bagi seluruh wanita. Tidak hanya wanita yang memiliki kesibukan diluar saja yang mengalami hal mengeikan tersebut, namun tidak menutup kemungkinan bahwa wanita yang mengurus pekerjaan rumah juga dapat mengalami hal yang sama. Kekerasan pada wanita dikarenakan sistem tata nilai yang menjadikan kedudukan wanita lebih rendah dibanding pria. Kebanyakan korban kekerasan dan pelecehan tidak berani melaporkan permasalahannya dan perlakuan negatif terhadap dirinya karena beranggapan kejadian yang dialaminya ialah sesuatu yang sangat menakutkan dan memalukan.

Dengan begitu, dibutuhkan sikap asertif dalam diri wanita di kehidupan sehari-hari saat berinteraksi dengan individu lainnya dalam menjalani hubungan antarpribadi. Sikap asertif dapat menjadi salah satu faktor yang dapat mengurangi terjadinya kekerasan dan pelecehan pada wanita karena wanita dapat mengutarakan perasaan dan pendapatnya secara langsung untuk mempertahankan haknya dan menghargai hak orang lain pula.

Sikap asertif tidak hanya terbatas pada kemampuan wanita untuk mengungkapkan perasaan dan pikirannya tapi juga dapat membuat wanita mampu menolak, mengatakan tidak dan menunjukkan reaksi tidak suka saat berhadapan dengan orang lain.

Fensterheim dan Baer (dalam Kuswara, 1985:2) berpendapat bahwa terdapat ciri-ciri seseorang dikatakan asertif apabila:

  1. Bebas mengutarakan pikiran dan pendapat melalui kata-kata ataupun tindakan.
  2. Dapat berkomunikasi secara langsung dan terbuka.
  3. Mampu memulai, melanjutkan dan mengakhiri pembicaraan yang sedang berlangsung dengan baik.
  4. Mampu menolak dan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pendapat orang lain yang cenderung negatif dan tidak beralasan, namun tetap menghargai pendapat dan hak orang lain tersebut.
  5. Mampu mengajukan permintaan dan kebutuhannya kepada orang lain saat membutuhkannya.
  6. Mampu menyampaikan perasaan yang menyenangkan ataupun tidak menyenangkan dengan cara yang tepat tanpa menyakiti perasaan orang lain ataupun melanggar hak orang lain.
  7. Sikap dan pandangannya aktif di dalam kehidupan.
  8. Menerima kekurangan dan keterbatasan dalam dirinya, kemudian tetap berusaha untuk mencapai apa yang diinginkannya sebaik mungkin. Hal tersebut dapat membuat orang yang asertif tetap memiliki kepercayaan diri (self confidence) dan harga dirinya (self esteem).

Wanita yang memiliki sikap asertif dalam dirinya akan berhasil mengutarakan apa yang dirasakan dan apa yang ada dipikirannya dengan lantang terhadap perilaku individu lain sehingga berkurangnya kecenderungan mendapatkan kekerasan dan juga pelecehan terhadap wanita. Hal tersebut membuatnya dapat memahami apa yang telah terjadi dalam dirinya dan bagaimana cara untuk menyelesaikannya.

Jadi, sangat banyak loh ladies keuntungan bersikap asertif dalam kehidupan sehari-hari terutama saat berinteraksi dengan orang lain. Karena dengan bersikap asertif, dapat meminimalisir terjadinya kekerasan dan pelecehan yang terjadi kepada wanita. Kita dapat dengan lantang mengutarakan perasaan dan pemikiran kita dalam segala hal. Seperti contohnya saat kita merasa tidak nyaman saat sedang berinteraksi dengan seorang pria dan kita beranggapan bahwa pria tersebut perilakunya mencurigakan, kita dapat menolak dan menghindari orang tersebut dengan mengatakan pendapat kita dan mempertahankan hak-hak kita tanpa merendahkan hak yang ada dalam dirinya. Hal tersebut menjadi pemicu bagi seseorang yang hendak melakukan kekerasan dan pelecehan mengurungkan niatnya untuk melakukan hal yang tidak diinginkan karena beranggapan bahwa kita sebagai wanita yang kuat dan berani untuk mengutarakan perasaan dan pemikiran kita.

Selain itu, banyak pula dampak positif bagi wanita yang bersikap asertif baik di dalam hubungan rumah tangga, di pekerjaan, di lingkup pendidikan dan juga lingkungan sekitar. Dampak positifnya antara lain:

  1. Mudah mendapatkan pujian dari orang lain karena saling menghargai hak-hak yang dimiliki masing-masing individu.
  2. Dapat menghindari hal negatif yang mengancam diri kita.
  3. Dapat menjadi alternatif penyelesaian suatu konflik dan mencegah terjadinya pemutusan hubungan antarpribadi.
  4. Menjadikan diri wanita independen dan kuat.
  5. Memiliki rasa percaya diri dan menjadi diri sendiri saat berinteraksi dengan orang lain.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun