Mohon tunggu...
Karmani Soekarto
Karmani Soekarto Mohon Tunggu... Novelis - Data Pribadi

1. Universitas Brawijaya, Malang 2. School of Mnt Labora, Jakarta 3. VICO INDONESIA 1978~2001 4. Semberani Persada Oil 2005~2009

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sehat dengan Cahaya Matahari Siang

25 Februari 2016   21:12 Diperbarui: 25 Februari 2016   21:28 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pucuk dicinta ulampun tiba, kutemukan artikel berbunyi demikian:
Media massa dan sekolah kedokteran mengajarkan kepada Anda bahwa sinar matahari di siang hari adalah tidak baik untuk kesehatan, dan berjemur yang sehat adalah di pagi atau sore hari. Tapi tahukah Anda bahwa penelitian sains holistik modern justru menyatakan hal yang beda? Sains holistik modern menyatakan bahwa sinar matahari yang baik untuk kesehatan adalah di siang hari dan justru sinar matahari di pagi dan sore harilah yang tidak baik untuk kesehatan! 

[caption caption="Matahari"]

[/caption]
Sinar matahari atau ultraviolet terbagi menjadi 3 macam, yaitu UVA (ultraviolet A), UVB (ultraviolet B), dan UVC (ultraviolet C). Tapi yang paling utama adalah UVA dan UVB. Sinar UVA dan UVC adalah jenis sinar matahari yang bisa menembus kaca dan awan tipis serta merupakan sinar penyebab mutasi sel kanker. UVB adalah jenis sinar matahari yang tidak bisa menembus kaca tapi merupakan sinar yang membantu pembentukan vitamin D dalam tubuh kita walaupun membuat kulit jadi lebih gelap. Untuk lebih jelasnya silahkan klik URL dibawah ini.
http://yofeisefoy2.blogspot.co.id/2013/01/sinar-matahari-yang-sehat-adalah-siang.html

Nah ternyata sinar matahari yang baik itu adalah di siang hari. Sinar matahari pagi dan sore hari adalah utk menyejukkan dan sinar matahari siang hari adalah utk menyehatkan.

Di saat aku terterpa sinar matahari siang itu tubuh rasa panas sampai sore hari, suhu badan turun ketika aku mandi disore hari menjelang sholat magrib, tentu saja lama kelamaan aku sudah terbiasa. Dan sampai saat ini terpaan sinar matahari siang hari itu sdh kujalani selama 23 bulan tiap hari paling tidak 20 menit sambil berjalan santai sejauh 2 Km, terkecuali kalau hujan.

Kalau dulu sebelum aku baca artikel itu, tiap jalan sajadah aku gunakan untuk menutupi kepala serta dengan baju koko agar kulit tidak menjadi gelap. Tetapi setelah aku baca artikel ini tidak pernah sekalipun kepala aku tutup dengan sajadah dan aku selalu nenggunakan kaos lengan pendek utk menerima terpaan cahaya matahari siang. Akhirnya selama itu pula hanya sekali aku kerikan masuk angin, karena tertidur badan masih berkeringat dan bertelanjang dada sementara AC diset ke suhu 18°C, masuk angin terasa di esuk sore hari setelah tanda2 cekit cekit di dada sebelah kiri, yang membuatku gelisah, jangan2 gejala awal serangan jantung.

Sekarang aku mulai berpikir bagaimana sinar matahari siang bisa membuatku lebih sehat sambil mencari clue atau contoh nyata disekitar kita.
Contoh 1. Kita menjadi penonton di negeri sendiri mana kala orang2 bule itu berjemur di pantai (Kuta misalnya) dengan bertelanjang dada saat siang hari (bukan saat pagi hari), saat panas panasnya sinar matahari, padahal mereka itu bermandi cahaya matahari yang di negeranya tidak memiliki cahaya matahari seperti negara tropis. Kita salah mengartikan.
Contoh 2. Pak Tani bekerja di sawah saat siang hari, saat matahari memancarkan sinarnya yang paling panas. Mereka lebih sehat dari pada kita yang bekerja di kantor yang jarang terkena sinar matahari.
Nah berdasarkan pengalaman itu sekarang sebaiknya anda tidak memiliki alasan kenapa takut dengan cahaya matahari siang yang menyehatkan. Silahkan mencoba. Salam sehat untuk semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun