Hujan sebenarnya rahmat. Tapi air yang diguyur dari langit di musim hujan, juga bisa berubah menjadi bencana. Termasuk bagi Anda yang tengah mengemudi. Hujan akibatkan jalan licin. Kondisi ini membuat Anda harus ekstra hati-hati.
Pengemudi terkadang berpikir, bahwa rem pada mobilnya bisa menyelesaikan semua masalah. Pandangan ini, jelas keliru. Di waktu hujan, rem justru bisa mengubah keadaan menjadi petaka. Jalan licin dan cara mengerem yang salah, pada situasi tertentu merupakan kombinasi yang mematikan.
Menghindari berbagai kemungkinan celaka, beberapa faktor perlu Anda cermati. Pertama, ketahui secara pasti jenis rem yang digunakan mobil Anda. Bila masih memakai rem model drum atau tromol, hati-hati setelah melewati genangan air. Bila tromol dan sepatu rem (brake shoe) basah, kinerja rem tromol jauh berkurang alias tidak pakem.
Karena itu, sehabis melewati genangan air, sebaiknya jalankan mobil perlahan sambil menginjak pedal rem dengan tekanan ringan. Cara ini membantu tromol dan sepatu rem cepat kering.
Namun, tidak berarti bila memakai rem cakram, Anda dengan sendirinya aman melakukan pengereman. Rem cakram yang tidak dilengkapi sistem ABS, memang nyaris tak terpengaruh karena basah. Masalahnya, karena jalan licin, Anda perlu mehindari pengereman mendadak. Jalan licin akibat hujan ini, mengakibatkan roda-roda lebih mudah skid karena roda mengunci.
[caption id="attachment_146888" align="alignright" width="300" caption="Roda mengunci di saat mengerem berarti Anda kehilangan kendali kemudi."][/caption] Bahaya yang dihadapi pada situasi roda mengunci ini, yakni Anda kehilangan kontrol atas kemudi. Lebih parah bila jalan licin. Mobil meluncur seperti bermain selancar es, sementara respon pada kemudi hilang. Artinya, walau pun Anda berusaha memutar kemudi, mobil tetap akan bergerak lurus tanpa bisa dibelokkan. Satu-satunya cara mengatasi situasi ini, dengan melepas tekanan pada pedal rem dan lakukan pengereman kembali di saat Anda merasa kemudi sudah bisa diarahlan.
Di sinilah untungnya bila mobil Anda menggunakan sistem rem ABS. Masalah roda mengunci bisa dihindari. Tapi kekurangannya, jalan yang licin mengakibatkan jarak berhenti bertambah jauh.
Setelah memahami karakter rem pada mobil, jangan lupa melakukan pengecekan pada beberapa unsur yang terkait. Salah satunya, kondisi fluida rem atau minyak rem. Bila terkontaminasi air, minyak rem akan menurun efektivitasnya. Jadi, sebaiknya minta bengkel langganan Anda untuk menguras minyak rem, minimal sebelum musim hujan tiba.
Ban juga punya korelasi yang kuat dengan fungsi rem. Kembangan ban yang sudah aus, di jalan kering pun sudah sangat berbahaya. Apaladi di waktu hujan? Usaha Anda mengerem akan sia-sia bila kemampuan cengkraman ban sudah minim.
Terakhir, selalu perhatikan kondisi jalan. Genangan air di jalan, juga bisa menyebabkan piston rem kemasukan air melalui karet-karet seal sehingga rem menjadi kurang pakem. Pastikan tidak ada seal yang sobek atau komponen rem yang bocor.
Sering pula ditemui di beberapa ruas jalan, ada perbedaan ketinggian antara badan jalan dengan bahu jalan. Kontur seperti ini perlu diwaspadai.
[caption id="attachment_146889" align="alignleft" width="300" caption="Jangan lupa memperhatikan kondisi jalan."][/caption] Bila Anda mengemudi terlalu ke pinggir sehingga salah satu sisi mobil tergelincir ke bahu jalan, hindari langsung mengerem. Perbedaan ketinggian permukaan jalan ditambah perbedaan material permukaannya, menghasilkan cengkraman rem berbeda. Di saat seperti itu, bila Anda melakukan pengereman, sangat mungkin mobil melintir. Tentu saja, potensi melintir lebih parah pada kecepatan tinggi dan di waktu hujan. Apapun jenis rem mobil Anda, satu hal yang sangat perlu dicamkan bila mengemudi di waktu hujan. Perbesar jarak kendaraa Anda dengan mobil di depan. Lalu, jangan sekali-kali mengerem di saat roda depan dalam posisi membelok. Apalagi, bila Anda melakukan itu di tengah genangan air karena akan memperbesar potensi terjadinya efek aquaplaning atau hydroplaning. Jadi, be smart before you drive, smart drive.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H