Mohon tunggu...
Karman Mustamin
Karman Mustamin Mohon Tunggu... profesional -

Achieved a certificate from Jim Russell Racing Drivers School (JRRDS) at Donington Park, in 1993 and held a single seated racing drivers licensed from Royal Automobile Club (RAC), UK.\r\nFounder Smart Driving Institute (SDI). SDI particularly motivating and learning to the road user how to come as a low risk drivers and also develop their driving behavior.\r\nFollow me on twitter: @karman_mustamin

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Avanza Veloz Sedikit Lebih Stabil

23 November 2011   16:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:17 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Jujur, saya belum sempat melakukan test drive pada Avanza Veloz terbaru yang dirilis awal November silam. Tapi dari spesifikasi mini-MPV andalan Toyota yang dipublikasikan, beberapa perubahan dari segi performa tampaknya dilakukan. Paling mencolok, perubahan dimensi.

Saya mengambil contoh spesifikasi Avanza Veloz bermesin 1.5 liter dengan transmisi otomatis. Lantas, membandingkannya dengan Avanza versi lama (Minor Change) yang juga bermesin 1.5 liter dan juga menggunakan transmisi otomatis.

Veloz, tampaknya mengalami pengurangan panjang 20 mm dari pendahulunya. Boleh jadi ini karena dampak perubahan desain eksterior. Soalnya, jarak sumbu roda atau wheelbase tidak mengalami perubahan, tetap 2.655 mm. Perubahan juga tidak dilakukan pada ketinggian mobil, 1.695 mm. Artinya, tak ada perubahan dari segi desain chassis.

Tapi dimensi lebar, justru ditambah 30 mm. Penambahan ini, disertai dengan makin lebarnya jejak roda atau tread. Bila sebelumnya tread roda depan hanya 1.415 mm, kini menjadi 1.425 mm. Demikian pula tread roda belakang bertambah 10 mm menjadi 1.435 mm. Dari segi teknis, melakukan perubahan pada lebar jejak roda, bukan hal yang sulit.

Namun, dari sisi handling atau pengendalian, perubahan ini tentu membawa dampak lumayan. Toyota, tampaknya menginginkan Veloz sedikit lebih stabil dengan mengurangi geala oversteer, terutama di saat menikung. Lewat upaya ini, Veloz juga tak lagi memerlukan batang stabilizer untuk menjaga cengkraman roda depan agar tetap stabil. Bagaimanapun, batang stabilizer menjadi kurang efektif kinerjanya bila karet-karet peredamnya sudah mulai getas atau pecah.

[caption id="attachment_151227" align="alignleft" width="300" caption="Perubahan interior, akan mempengaruhi bobot."][/caption] Sekarang, bila kestabilan mengalami pembenahan, bagaimana dengan performanya? Menurut perhitungan saya, Veloz tak akan tampil lebih galak dibandingkan dengan Avanza versi sebelumnya. Berbagai alasan bisa mendukung perkiraan ini. Dengan penyempurnaan interior, sangat mungkin Veloz mengalami penambahan bobot kosong.

Avanza 1.5 liter otomatis versi minor change, punya bobot kosong 1.085 kg. Maka dengan perubahan dimensi dan penambahan beberapa fitur pada interior, Veloz hampir dipastikan punya bobot di atas 1.100 kg. Bila mengambil rujukan pada Toyota Passo Sette, maka bobot Veloz adalah 1.140 kg.

Lantas, apa hubungannya dengan performa? Pertambahan bobot, jelas akan berpengaruh pada akselerasi dan bahkan juga konsumsi bahan bakar. Apalagi, Veloz tetap menggunakan mesin versi lama berkode 3SZ-VE yang kini memproduksi tenaga 104 hp. Ada penurunan sekitar 5 hp dari luaran tenaga mesin serupa yang dipakai pada Avanza.

Namun yang paling berpengaruh pada performa Veloz yang tak segalak Avanza, yakni juga dilakukan penurunan pada besaran torsi. Pada Avanza, torsi yang dihasilkan sekitar 141 Nm pada 4.400 rpm, maka pada Veloz torsinya menjadi sekitar 136 Nm yang juga diperoleh pada 4.400 rpm. Dengan demikian, ada penurunan rasio antara tenaga dan bobot serta torsi dengan bobot kendaraan.

Melihat tidak adanya perubahan pada diameter dan langkah piston, maka sangat mungkin Toyota melakukan perubahan pada kurva torsi menjadi lebih curam. Dengan begitu, pencapaian torsi maksimum akan lebih cepat. Tentu saja, ini untuk mengimbangi pertambahan bobot sehingga pemakai Veloz tidak merasakan perubahan nyata pada kemampuan akselerasi dibandingkan dengan Avanza.

Secara teknis, cara ini bisa ditempuh karena nyatanya rasio final gear juga tak diubah. Perubahan bahkan juga tak dilakukan pada perbandingan gigi percepatan. Termasuk dimensi roda yang tetap sama. Baik Veloz maupun Avanza, keduanya memakai ukuran ban 185/65 dengan ring 15 inch.

[caption id="attachment_151230" align="alignright" width="300" caption="Veloz, belum juga dilengkapi fitur airbag."][/caption] Masalahnya, upaya ini juga sangat mungkin berdampak pada pencapaian top speed. Maksudnya, kemampuan laju maksimum Veloz akan di bawah kemampuan Avanza. Lantas, bila dipaksa dipacu pada kecepatan tinggi, ada kemungkinan konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros. Walau pun untuk kemungkinan itu, Toyota mengimbanginya dengan aplikasi electric power steering yang pastinya turut mengurangi beban mesin.

Terlepas dari semua itu, kehadiran Veloz dengan spesifikasi seperti itu juga bisa dianggap langkah cerdik Toyota. Khususnya dalam upaya untuk menampilkan sebuah mini MPV keluarga yang lebih memenuhi aspek kenyamanan dan keselamatan. Bagaimana pun, dalam beberapa kali kecelakaan, cukup membawa nama Avanza sebagai kendaraan keluarga yang kurang stabil dan tidak aman. Avanza, sejauh ini sering dituding sebagai raja jalan tol yang membuat miris bagi yang melihatnya.

Sayangnya, upaya memperbaiki aspek keselamatan ini belum dilakukan Toyota secara maksimal. Peranti airbags yang sangat jelas mampu menurunkan angka fatalitas bila terjadi kecelakaan, sama sekali belum menjadi bagian fitur keselamatan Veloz. Dalam bahasa lain, pengemudi Veloz masih dituntut peran utamanya untuk memenuhi aspek keselamatan yang optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun