Mohon tunggu...
kartika lubis
kartika lubis Mohon Tunggu... Bankir - seorang penulis pemula

universitas sumatera utara ig: @kar.lub_

Selanjutnya

Tutup

Nature

Bumimu Sudah Terlalu Sesak

25 April 2020   14:34 Diperbarui: 25 April 2020   14:41 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Coba bayangin ketika kita menjadi bumi.  Udah bayangin aja dulu.

Bumi itu pada dasarnya indah sangat indah. memiliki pepohonan berwarna hijau, laut yang biru, samudera yang luas, langit yang tinggi, dan keaneka ragaman dan ke unikan satwa yang tak tertandingi,  indah sekali bukan? Tuhan itu sangat dahsyat dan luar biasa ya mampu menciptakan bumi dan segala isinya
Eh tunggu dulu, manusia nya mana? Kok tidak di sebutkan? oh iya saya lupa

Manusia itu mahkluk ciptaan Tuhan untuk menjaga bumi dan segala isinya, (di Alkitab juga ada tertulis kan). Tapi realitanya, manusia menjadi objek utama yang menghancurkan alam itu sendiri. Pepohonan berwarna hijau, diganti dengan bangunan berwarna warni, laut yang biru diubah menjadi gudang pembuangan sampah , dan langit yang tinggi tertutupi dengan gedung pencakar langit, dan hutan yang lebat diubah menjadi lautan api. Wah indah(kah) sekali bumi ini?

Manusia, membuat bumi  ini sesak sekali. Eksploitasi sana sini, tebang pohon sesuka hati, hingga yang hijau berubah menjadi warna-warni.

Saat ini, jika bumi dapat berbicara mungkin dia akan tertawa terbahak-bahak kepada manusia. Pandemi membuat bumi sedikit lebih tak sesak dari sebelumnya, semua manusia work from home.  tak ada penebangan, tak ada ekploitasi besar-besaran dan tak ada pula pembangunan, saat ini manusia berganti peran dengan mahkluk bumi yang lain,

Jika dulu hewan yang dikurung didalam sangkar, saat ini manusia yang dikurung didalam rumah. Jika dulu tumbuhan yang disemprot untuk mempercepat proses pertumbuhannya, saat ini manusia yang disemprot agar tak mempercepat proses kematiannya. Wah secara tidak langsung hari ini bumi itu sendiri sedang menghukum manusia, atas apa yang telah dilakukan oleh manusia selama ini

Work from home, makin banyak ruang dan waktu bukan?? untuk berkontemplasi merenungkan apa saja yang dikerjakan selama ini. Setelah wabah berlalu semoga makin banyak bersyukur dan tidak serakah lagi ya, kasihan sekali bumi ini akan kesesakannya. Yuk, waktu luang dimanfaatkan untuk  jaga bumi dan jaga hati, iya jaga hati , biar dapat mencintai bumi seperti mencintai diri sendiri,

Btw, selamat hari bumi ya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun