Di era digital saat ini, hampir setiap bisnis dan industri menggunakan teknologi untuk mendukung operasional dan mengoptimalkan kinerja. Tantangan bagi auditor di era digital adalah kebutuhan untuk memastikan keamanan dan privasi data. Dengan meningkatnya penggunaan komputasi awan dan analisis data besar, auditor perlu memastikan bahwa informasi keuangan sensitif terlindungi dari serangan siber dan pelanggaran data. Oleh karena itu, auditor harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang risiko keamanan siber dan mengambil langkah-langkah keamanan yang tepat untuk memitigasi risiko tersebut. Penggunaan teknologi dalam audit memungkinkan auditor membuat kertas kerja audit, memperoleh informasi yang relevan dengan audit, mendeteksi kecurangan, melakukan pemantauan berkala, menyiapkan laporan audit, dan hal ini memudahkan dalam menyimpan hasil. Menyimpan file dan memfasilitasi analisis data oleh auditor.
Pemanfaatan teknologi informasi dalam proses audit tidak hanya memudahkan auditor dalam melakukan audit, namun juga mengurangi biaya pelaksanaan proses audit. Hal ini membuat proses audit menjadi lebih efektif dan efisien. Penggunaan teknologi informasi dalam proses audit telah memberikan kemungkinan baru dan tantangan yang kompleks. Teknologi informasi tidak hanya meningkatkan efisiensi dan akurasi proses audit, tetapi juga memiliki dampak terhadap keamanan data yang diaudit. Ketersediaan teknologi canggih, seperti big data analytics, software audit khusus, dan sistem keamanan jaringan, telah mengubah cara auditor bekerja dan menghadirkan berbagai pertimbangan baru terkait privasi dan keamanan data. Proses audit yang sebelumnya dilakukan secara manual kini mengalami perubahan untuk mendukung transformasi audit internal. Hal ini juga berdampak pada profesi akuntansi. Lingkungan kerja akuntansi akan menciptakan transisi yang semakin canggih. Proses pemeriksaan manual lambat laun menjadi proses pemeriksaan otomatis dengan munculnya teknologi digital yang menggunakan sistem pemeriksaan elektronik. Tentu saja, dengan adanya kemajuan ini, auditor perlu mengadopsi teknik-teknik yang kini sedang booming dan mentransformasikan pemrosesan dan pelaporan pengumpulan data dan informasi pelaporan keuangan.
Pengertian Audit
Audit adalah kegiatan mengumpulkan dan memeriksa bukti-bukti yang berkaitan dengan informasi untuk menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi tersebut dengan standar yang telah ditetapkan. Menurut PSAK, pengertian audit adalah suatu proses sistematik yang bertujuan untuk mengevaluasi bukti yang dikumpulkan atas pernyataan atau asersi mengenai berbagai aksi ekonomi, kejadian-kejadian dan melihat tingkat hubungan antara pernyataan atau asersi dengan kenyataan, serta mengomunikasikan hasilnya kepada yang berkepentingan. Umumnya, laporan keuangan, berbagai dokumen akuntansi, dan dokumen pelengkap yang disiapkan oleh manajemen perusahaan harus diaudit. Proses audit dilakukan oleh auditor, yaitu orang independen yang mempunyai otoritas audit.
Tujuan Audit
Tujuan dilakukannya audit adalah untuk memverifikasi subjek dari audit apakah telah sesuai dengan regulasi, standar, dan metode yang disetujuai oleh Perusahaan. Adapun tujuan audit antara lain sebagai berikut:
1. Memastikan Kelengkapan (Completeness)Â
Audit dilakukan untuk memastikan bahwa semua transaksi yang terjadi telah dicatat atau dimasukkan ke dalam jurnal dengan segala kelengkapannya.
2. Memastikan Ketepatan (Accuracy)Â
Kegiatan audit juga bertujuan untuk memastikan bahwa pencatatan transaksi dilakukan sesuai tanggal yang benar, rincian dalam saldo akun sesuai dengan angka-angka buku besar, dan perkiraan telah didokumentasikan dengan baik, perhitungannya benar, jumlahnya tepat, dan diklasifikasikan berdasarkan jenis transaksi.
3. Memastikan Eksistensi (Existence)
Dengan adanya audit maka pencatatan semua harta dan kewajiban memiliki eksistensi sesuai dengan tanggal tertentu. Dengan kata lain, semua transaksi yang dicatat sesuai dengan kejadian yang sebenarnya.
4. Membuat Penilaian (Valuation)
Kegiatan audit juga bertujuan untuk memastikan bahwa semua prinsip akuntansi yang berlaku umum telah diaplikasikan dengan benar.
5. Membuat Klasifikasi (Classification)
Audit bertujuan untuk memastikan bahwa semua transaksi yang dicatat dalam jurnal diklasifikasikan sesuai jenis transaksinya.