Mohon tunggu...
Karlina
Karlina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya seorang mahasiswi

Semangat terus menjalankan hidup

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Gaya Kepemimpinan Republik Planton

24 Oktober 2024   05:45 Diperbarui: 24 Oktober 2024   07:57 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut Plato, pembagian jiwa ini penting karena ia percaya bahwa setiap bagian jiwa memiliki fungsi yang berbeda, dan keseimbangan di antara ketiga bagian tersebut adalah kunci untuk kehidupan yang adil dan bahagia. Berikut penjelasan mengapa setiap bagian harus memainkan perannya dan apa akibatnya jika ada ketidakseimbangan:

  1. Logistikon (Rasional) -- Akal Sehat sebagai Pemimpin:

    • Plato menganggap rasionalitas sebagai kekuatan tertinggi dalam jiwa karena hanya bagian ini yang mampu berpikir dengan jelas dan membuat keputusan yang benar berdasarkan logika dan kebijaksanaan. Jika akal yang memimpin, manusia dapat mengejar kebaikan sejati, memahami keadilan, dan hidup dengan moralitas yang tinggi.
    • Jika bagian rasional tidak memimpin, keputusan seseorang akan didorong oleh emosi atau nafsu yang dapat menyebabkan tindakan yang tidak adil atau tidak bijaksana.
  2. Thomos (Spirited / Emosional) -- Penggerak Emosi dan Keberanian:

    • Bagian ini bertanggung jawab atas rasa keberanian, kehormatan, dan motivasi untuk bertindak. Ini penting untuk menjaga semangat juang dan mendorong individu untuk melakukan hal-hal yang benar, tetapi harus selalu dikendalikan oleh rasionalitas.
    • Jika bagian ini tidak dikendalikan oleh akal, seseorang bisa menjadi agresif, terlalu emosional, atau termotivasi oleh kehormatan yang salah, yang dapat mengarah pada tindakan impulsif atau kekerasan.
  3. Epitumia (Hasrat / Appetitive) -- Keinginan dan Nafsu:

    • Bagian ini berhubungan dengan keinginan fisik, seperti kebutuhan akan makanan, seksualitas, dan kenyamanan. Ini adalah bagian yang sangat penting untuk kelangsungan hidup, tetapi jika tidak terkendali, keinginan ini bisa mengarah pada keserakahan, ketamakan, atau kesenangan berlebihan.
    • Jika bagian ini mengambil alih jiwa, individu akan bertindak berdasarkan keinginan dasar tanpa mempertimbangkan moralitas atau keadilan, yang akan menyebabkan kehidupan yang tidak teratur dan penuh nafsu.

Mengapa Harus Seimbang?
Menurut Plato, kehidupan yang adil hanya dapat tercapai ketika setiap bagian jiwa melakukan tugasnya dengan benar: rasionalitas memimpin, emosi memberikan semangat dan dorongan, dan nafsu dipenuhi secara terkendali. Ketidakseimbangan atau dominasi dari bagian yang lebih rendah (Thomos atau Epitumia) akan menghasilkan kekacauan dalam jiwa individu dan masyarakat, mengganggu keadilan, harmoni, dan kebahagiaan.

Dengan kata lain, alasan utama mengapa rasionalitas harus memimpin adalah karena hanya akal yang mampu memahami apa yang benar dan baik bagi keseluruhan individu atau masyarakat.

pembagian jiwa oleh Plato ini dapat ditemukan dalam The Republic, salah satu karya filsafat terpenting yang ditulis oleh Plato. Di dalam buku ini, Plato membahas tentang keadilan, pemerintahan yang ideal, dan konsep-konsep moral lainnya. Secara khusus, pembahasan tentang pembagian jiwa (tripartite soul) berada pada Buku IV, bagian 434a-441d.

Beberapa referensi utama yang bisa gunakan untuk pendalaman lebih lanjut:

  1. Plato - The Republic:

    • Buku IV adalah bagian yang menjelaskan bagaimana jiwa manusia terbagi menjadi tiga bagian: rasional, emosional (thumos), dan nafsu (appetitive). Plato menggunakan analogi ini untuk menggambarkan kelas-kelas dalam masyarakat, dengan kelas penguasa yang mewakili rasionalitas.
  2. Terjemahan Modern dari The Republic:

    • Ada banyak terjemahan The Republic, seperti terjemahan oleh Allan Bloom atau G.M.A. Grube, yang sering digunakan dalam studi filsafat klasik. Bagian yang membahas tentang jiwa manusia ada dalam diskusi tentang keadilan dalam individu dan negara.
  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun