Ambon memang sudah terkenal dengan kecantikan alam bahari seperti halnya daerah-daerah lain di wilayah Timur Indonesia. Dan sebagai island addict, tentunya saya sangat terobsesi untuk bisa menginjakkan kaki di seluruh wilayah TImur Indonesia. Bahkan saking tingginya ekspektasi saya, pernah terpikir "kenapa wilayah Timur Indonesia dianugerahi laut, pulau dan pantai yang luar biasa cantik, namun saya justru berada di wilayah Barat Indonesia?". Kalau saja terlahir di sana, saya pasti tidak perlu bersusah payah mengusahakan berbagai cara untuk sekedar bertemu laut. Kesempatan untuk berkunjung ke Ambon akhirnya terealisasi pada bulan Desember 2009. Benar-benar tidak terprediksi, saya diundang oleh sahabat untuk menghadiri pernikahannya di Ambon. Tentu tanpa berpikir ulang saya mengiyakan, apalagi bisa dibilang ini liburan gratis sebab tiket PP sudah disediakan oleh sahabat plus tempat tinggal selama di sana. Jadi saya hanya perlu membawa uang saku secukupnya untuk jalan-jalan di Ambon. Dengan cuti selama 7 hari, saya bersiap merasakan sensasi-sensasi 'surga' yang tersedia di Ambon. [caption id="attachment_171698" align="aligncenter" width="300" caption="First photo taken in Pattimura Airport, Ambon"][/caption] Sebelum keberangkatan ke Ambon, saya sudah menyiapkan bekal yakni spot-spot bagus yang akan saya kunjungin selama di sana. Salah satu yang utama adalah Pantai Liang. Berbagai foto Liang sungguh menggiurkan. Kejernihan air laut yang membiru sempurna membuatnya dianggap menjadi salah satu pantai tercantik di Indonesia. Setelah sempat tertunda, akhirnya saya berkunjung ke Liang pada hari keempat di Ambon. Dengan mengendarai sepeda motor ditemani oleh teman Ambon saya, saya menempuh perjalanan selama hampir satu jam. Letak Liang memang cukup jauh dari pusat Kota Ambon, namun untungnya kepadatan kendaraan bermotor disana tidak begitu tinggi sehingga perjalanan berjalan lancar. Mendekati Liang, warna air laut yang tersuguh di salah satu sisi jalan menyejukkan mata. Birunya benar-benar memukau. [caption id="attachment_171724" align="aligncenter" width="500" caption="taken on the way to Liang"][/caption] Saya cukup beruntung sebab di hari kunjungan ke Liang tidak terlalu banyak wisatawan sehingga saya dengan leluasa dapat menikmati Liang. Kelelahan selama perjalanan seketika terbayarkan ketika saya mampu mendapatkan eksotiknya Liang. Pasir putih di sepanjang garis pantai menjadi suguhan pembuka yang membawa saya pada salah satu realitas dari ekspektasi yang selama ini hanya ada di angan. Beberapa meter dari garis pantai, air laut berwarna biru muda yang sangat jernih dan bersih seakan pantai ini tidak pernah terjamah oleh tangan-tangan jahil manusia. Now this is what paradise called. [caption id="attachment_171778" align="aligncenter" width="500" caption="So this is how Liang looks like"][/caption] Liang menjadi lebih cantik dengan gradasi warna biru di perairan sekitarnya dari biru sangat muda hingga biru tua. Tidak hentinya saya berdecak kagum melihat kesempurnaan Liang. Liang sungguh membius saya. Seakan diajak masuk ke dalam dunia dongeng, saya akhirnya mampu memiliki visualisasi akan 'surga' saya. Tidak perlu menempuh beratus mil ke luar negeri, Liang sudah memenuhi hasrat 'pencarian surga' dalam angan saya. Indonesia definetely rocks!. Berpose di Liang tidak boleh terlewatkan. Bukan hanya latar belakang pantai yang akan Anda dapatkan, namun juga siluet pulau di kejauhan dan birunya langit yang akan menjadi pelengkap sempurna dalam bingkaian foto. Saya bisa berkata, Liang adalah salah satu gerbang menuju 'surga' Timur Indonesia. Pernahkah terpikir, jika Liang yang secantik ini adalah gerbang, maka suguhan seperti apa yang akan Anda dapatkan ketika benar-benar masuk dalam 'surga' bahari Indonesia? Saya sendiri tidak mampu menjawabnya sebab ekspektasi saya sudah sangat membludak dipenuhi oleh bayangan-bayangan nyaris sempurna yang akan saya dapatkan dalam perjalanan saya yang lain. Jadi saya lebih memilih untuk diam dan pasrah. Bersiap untuk terbius oleh 'kepingan surga' lain yang berserakan di jamrud khatulistiwa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H