Mohon tunggu...
Karlina Diah Indriasari
Karlina Diah Indriasari Mohon Tunggu... -

Karlina a.k.a naken is an island addict. She believes that her truly home is a small island surrounded by sea. It is on the top list of her favorite place where she can find almost everything she needs such as supports, motivations, ideas and dreams. Her loving to it helps her to shape the life she wants and help other to grow the loving she has.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

I am an Island Addict

16 Juni 2010   16:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:29 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bagi sebagian orang, laut tak ubahnya hanya sebuah entitas alam di bumi yang cair dan lekat dengan pamor 'mengancam', 'berbahaya', dan pamor lain yang cenderung negatif. Bayangan akan dahsyatnya tsunami semakin membuat banyak orang segan pada laut, membuat mereka sangat menjaga jarak untuk tidak bersentuhan dengan laut. Salahkah persepsi mereka? Dengan mantap, aku bisa menjawab tidak. Laut memang mengancam, berbahaya dan harus disegani. Tapi ada satu hal yang juga harus mereka ketahui. Laut adalah satu-satunya tempat di bumi yang paling aman, terlindungi dan abadi. Dan di lautlah tersimpan apa yang dicari oleh manusia, 'surga'. Perjalanan menuju 'kepingan surga' yang berserakan di bumi aku awali beberapa bulan silam. Ketika itu, aku tengah berada dalam puncak emosi yang tertinggi. Segala sesuatu tidak dapat memuaskanku dan akhirnya aku merasa marah dengan diriku sendiri. Di ujung keputusasaan, aku memutuskan untuk 'melarikan diri' dan lautlah yang waktu terpikirkan dapat menjadi tempatku mengasingkan diri. Itu adalah kali pertama aku merasakan berada dalam kepungan laut, sungguh takut dan takjub dalam waktu bersamaan. Takut ketika membayangkan eksistensi diriku tidak ada bandingannya dengan eksistensi laut. Dan takjub ketika menyadari keagungan dan kemegahan istana laut yang kala itu menjadi tempat persinggahanku. [caption id="attachment_168932" align="aligncenter" width="500" caption="Photo by Ekaputra Aditya"][/caption] Berbekal ekspektasiku akan kemolekan singgasana laut yang dulunya hanya bisa aku lihat melalui layar televisi, aku memulai pencarianku akan 'kepingan surga' di salah satu kepulauan Indonesia, Karimunjawa. Detik-detik yang kuhabiskan sungguh luar biasa, definetely breath-taking moments on earth. Seperti menu on buffet, aku menemukan hampir semua hal yang baru, mengagumkan dan sangat komplit. Biru laut yang luar biasa cantik seakan membiusku masuk ke dalam cerita dongeng. Pulau dengan pasir putih sebersih mutiara seakan meleburkan seluruh konflik yang selama ini berkecamuk dalam diriku. Kecantikan terumbu karang yang menakjubkan mampu membuai dan menginspirasiku mimpi-mimpi baru yang belum pernah aku dapatkan ketika aku berkutat dengan keseharian yang monoton. Dan di saat itu pula aku tersadar bahwa 'surga' ini adalah candu. In second, I became an island addict. [caption id="attachment_168933" align="aligncenter" width="403" caption="Photo by Ekaputra Aditya"][/caption] Karimunjawa adalah awal dan masih akan terus berlanjut hingga anganku sudah tidak mampu lagi memimpikan 'surga'.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun