Ada rasa haru saat masuk ke Kompasiana lagi setelah lama sekali tidak berkunjung. Saya malah merasa seperti sedang pulang ke rumah, walau terkesan berlebihan malah mungkin lebay tapi ya itu yang dirasakannya.
Berbulan-bulan tidak menulis dan menayangkan artikel ibarat merantau keluar dari rumah untuk kuliah, bekerja, usaha, atau apapun yang dilakukan untuk mematangkan proses menjalani hidup.
Artikel kali ini memang hanya curhatan saya tentang kegiatan menulis salah satunya di Kompasiana yang ibaratnya rumah dan tidak menulis ibaratnya kesibukan keluar rumah.
Berbulan-bulan tidak menulis dengan berbagai alasan diibaratkan seperti menjalani kehidupan diluar rumah persis seperti tahapan seseorang yang harus keluar rumah untuk menjalani kehidupan selanjutnya  dengan siklus dengan kecepatan tinggi juga menyibukkan.
Tidak dipungkiri selama proses menjalani lika-liku kehidupan akan dihampiri perasaan lelah dan tidak jarang mendorong untuk pulang tapi ada saja penghalang untuk mewujudkannya.
Bagaimanapun pulang itu seperti satu keharusan yang menuntut juga menarik diri sendiri untuk melakukannya karena sesungguhnya tidak ada tempat seperti rumah.
There is no place like home. (L. Frank Baum)
Alasan kuat kenapa kita selalu ingin pulang karena secara sadar atau tidak sadar kita selalu meninggalkan dan meletakkan hati kita di rumah. Tarikan hati selalu sangat kuat untuk pulang seperti besi yang tertarik magnet.
Home is where the heart is. (Pliny the elder)