Sebenarnya untuk penulis pemula seperti saya yang sering kena virus writer's block seperti yang beberapa waktu ini sedang dihadapi Topik Pilihan bisa dijadikan alternatif bahasan jika tidak memiliki ide untuk membuat artikel.
Cuma masalahnya banyak bahasan yang saya tidak bisa dan tidak mengerti hingga tidak bisa mengulasnya dan menjadi artikel yang ditayangkan. Termasuk topik pilihan tentang Jastip beberapa waktu lalu. Saya tidak mengerti arahannya kemana.
Si sulung menjelaskan jastip yang dimaksud. Selain itu saya membaca artikel kompasianer lain yang membahas topik pilihan ini sampai akhirnya saya bisa mengerti yang dimaksud dengan jastip ini.
Saya lalu ingat ada topik yang bisa saya tuliskan berkenaan jastip ini. Walau saya hanya akan membuat artikel jastip  yang sederhana berkaitan dengan apa yang saya temui dalam keseharian bukan tentang jastip dengan pembahasan yang kompleks atau jastip
pembelian barang dengan merek terkenal baik yang dibeli di dalam negeri maupun luar negeri.
Karena beberapa waktu ini saya sedang suka menyoroti tentang adab, etika, sopan, santun pokoknya yang berkaitan dengan karakter yang semakin memprihatinkan -- semoga tidak luntur apalagi hilang -- yang diperlihatkan baik dalam keseharian atau melalui berita maka artikel kali yang ditayangkan saya beri judul Etika Saat Melakukan Jastip Sekalian Pada Teman.
Menurut KBBI makna dari etika adalah
 eti*ka /tika/ n ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak)
Etika yang saya maksudkan adalah etika sosial yaitu etika yang membicarakan tingkah laku manusia sebagai mahluk sosial dan hubungan interaksinya dengan manusia lain. Dalam hal ini etika saat melakukan jastip pada teman atau orang lain.
Mengapa jastip sampai harus beretika segala, bukankah balasan dengan mendapatkan untung sudah lebih dari cukup ? Maka jawabannya tidak semua jastip mendapatkan untung, contohnya jastip yang sering saya lihat di keseharian.
Menitip membelikan makanan, barang, atau apapun juga dengan dalih sekalian karena teman akan beli atau belanja juga.
Untuk jastip jenis ini tentu bukan keuntungan -- kalau ada yang mengerti dengan melebihkan uang jastip dengan alasan pengganti bensin tentu sangat menyenangkan -- yang menjadi tujuan tetapi hanya ingin membantu teman.
Buat saya bahkan untuk jastip yang bersifat sekalian pun perlu etika agar teman yang dititipi dengan senang hati membantu kita.