Mohon tunggu...
Karla Wulaniyati
Karla Wulaniyati Mohon Tunggu... Lainnya - Senang Membaca, (Kadang-kadang) Menulis, Menggambar Pola/Gambar Sederhana

Let the beauty of what you love be what you do (Rumi)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Syarat Sedekah di Jalan Versi Anak-anak

14 Mei 2019   18:52 Diperbarui: 14 Mei 2019   18:53 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

shutterstock.com
shutterstock.com
Saya akan mendapat kesulitan  kalau sedang berkendaraan ada tukang becak apalagi sudah tua mengayuh becak maka saya diharuskan menyusul lalu saya berjalan di sebelah becak yang artinya menghalangi jalan orang lain, lalu anak saya akan membuka kaca jendela dan menyodorkan uang untuk diberikan yang tentu saja membuat kaget tukang becaknya. Resikonya saya dikomplain orang karena menghalangi jalan mereka.

Saat main ke pasar kaget yang ada hanya di hari Minggu. Anak-anak senang memberi saat bertemu pemulung yang terlihat beda menurut mereka, penyapu jalan, yang berdagang tapi sepi pembeli, pernah juga memberi seorang bapak tua penjual mainan tidur di emperan toko karena rumah yang jauh, dan sebagainya. 

Mereka tidak akan memberi untuk peminta-minta yang masih muda dengan alasan mereka masih bisa bekerja. Pernah ada peminta-minta setelah berlalu mereka berkomentar harusnya peminta-minta itu bisa bekerja membabat rumput mungkin maksudnya tukang kebun kalau laki-laki, atau bisa membantu orang mencuci atau membersihkan rumah kalau perempuan. Selalu begitu kalau ada peminta-minta apalagi masih muda mereka tidak respek karena menurut mereka para peminta itu masih bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhannya.

Ciri yang bisa saya tandai anak-anak saya akan menghampiri lalu memberi sedekah di jalan dengan syarat mereka adalah pejuang bagi keluarga dan pejuang menaklukan kesulitan hidup. Orang-orang yang diberi sedekah adalah orang yang tidak berpangku tangan, usia bukan jadi halangan untuk bekerja, kriteria bekerja dan sudah tua pasti yang jadi sasaran anak-anak saya.

pixabay.com
pixabay.com
Ada lagi yang bisa saya lihat dari kegiatan sedekah anak-anak yaitu tidak pernah cerita apa yang sudah mereka beri untuk orang lain. Saya tahunya dari panen yang mereka dapat dengan menyaksikan banyak kebaikan yang diberikan untuk mereka dari orang tidak dikenal dan cerita dari orang lain tentang kebaikan mereka. 

pixabay.com
pixabay.com
Saya mengambil pelajaran bahwa kemuliaan diri itu bisa didapat dari bekerja bukan meminta-minta. Di jalan banyak orang-orang pejuang sejati yang saya bisa melihat mereka setelah anak-anak saya yang melihat mereka.

Kalau saya tanya kenapa mereka suka memberi orang-orang yang membutuhkan terutama saat di jalan mereka pernah menjawab senang melihat wajah bahagia saat diberi sedekah dan memang benar kalau saya melihat senyum orang yang diberi sedekah anak-anak saya melihat senyum yang bahagia dan tulus. Di wajah mereka yang tersenyum kita bisa melihat surga. Pantas saja anak-anak saya suka melakukannya.

Sekarang anak-anak saya sudah besar dan saya tidak tahu apakah anak-anak masih melakukan kebaikan seperti saat mereka kecil. Doa saya semoga pelajaran sedekah di jalan yang mereka berikan pada saya saat mereka kecil juga memberikan pelajaran dan kebaikan untuk diri mereka. Harapan saya setiap kebaikan yang mereka punya tidak akan hilang tetap dilakukan karena sejatinya kebaikan diberikan bukan untuk orang lain tetapi untuk diri sendiri.

Karla Wulaniyati untuk Kompasiana
Karawang, Selasa 14 Mei 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun