Mohon tunggu...
Karla Wulaniyati
Karla Wulaniyati Mohon Tunggu... Lainnya - Senang Membaca, (Kadang-kadang) Menulis, Menggambar Pola/Gambar Sederhana

Let the beauty of what you love be what you do (Rumi)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Nomophobia Menghasilkan Generasi Menunduk

13 Maret 2019   15:14 Diperbarui: 17 Maret 2019   00:48 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nomophobia saya tahu istilah dan seluk beluknya -- walaupun informasi dan tahunya hanya sekilas saja -- baru beberapa hari saja gara-gara membaca satu artikel tentang penyembuhan kecanduan media sosial dengan membaca yang ditulis oleh Simon Doherty.

Saya kaget juga karena ternyata ada phobia yang berasal dari efek samping -- kalau mau disebut kemajuan teknologi -- yang mau tidak mau didapat dari paket kemudahan yang didapat dalam bidang teknologi dan komunikasi yang terhubung pada internet. Saya tuliskan kutipan Simon Doherty tentang kelebihan dan kekurangan internet.

Simon dalam artikelnya menceritakan bagaimana media sosial sudah bisa membuat kecanduan bagi pemakainya. Bagaimana sejak membuka mata di awal hari hingga memejamkan mata di akhir hari hidup tidak terlepas dari media sosial yang di akses dari alat smartphone.

Awal hari saat membuka mata smartphone tidak jarang menjadi benda pertama yang dicari dan biasanya membutuhkan waktu yang tidak sebentar padahal yang di aksesnya seringkali bukan hal yang mendukung kegiatan atau pekerjaan.

"I need to use the internet, but right now it's using me." (Simon Doherty)

Sekarang internet memang dibutuhkan untuk kegiatan dan pekerjaan, tetapi pada kenyataannya justru internet yang menguasai diri kita. Hingga muncullah nomophobia.

Saya lalu mencari makna nomophobia di KBBI dan tidak menemukan sehingga saya mencari maknanya di search engine dari berbagai artikel.

Istilah nomophobia pertama kali muncul dalam suatu penelitian tahun 2010 di Britania Raya oleh YouGov yang meneliti tentang kegelisahan yang dialami pengguna telepon genggam cenderung merasa tidak nyaman ketika mereka kehilangan telepon genggam.

Nomophobia dapat terlihat menyerang semua kalangan yang tersentuh kemajuan teknologi dan komunikasi tidak mengenal usia, jenis pekerjaan, status sosial, dan gender.

Yang memprihatinkan nomophobia menyerang generasi yang harusnya aktif dan produktif. Generasi yang harusnya membangun masa depan dengan aktif yang banyak melibatkan kegiatan fisik. Produktif yang berarti banyak menghasilkan karya dan produksi malah menghasilkan generasi menunduk.

Menunduk karena selalu sibuk dengan smartphone sepanjang kegiatan harian. Memiliki hampir semua akun media sosial. Mengecek berita, sibuk membuat memposting status, foto, atau konten lainnya, menjawab komenan, melihat berita, tidak lupa membaca gosip, hoax juga tidak lupa dibaca karena suka penasaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun