Focus in on the genre you want to write, and read books in that genre. A lot of books by a variety of authors and read with questions in your mind. (Nicholas Sparks)
Tetiba saya menemukan quote dari Nicholas Sparks gegara sampai semalaman ini belum ada satu pun artikel yang berhasil saya tulis. Belum berhasilnya menayangkan artikel karena masih bingung mau menuliskan apa.
Saat di jalan pulang dari sekolah saya ingin menuliskan perjuangan siswa saat bersekolah dikaitkan dengan Program Keluarga Harapan. Tapi bahasan belum terbentuk utuh jadi saya urungkan.
Lalu saya berjalan-jalan dengan mengunjungi artikel Kompasianer dimana isinya beragam sesuai personal branding masing-masing. Jangan ditanya artikel yang dihasilkan pasti keren karena para Kompasianer memang sudah mumpuni dalam hal kepenulisan.Â
Datanya lengkap, ulasan tajam, beritanya up to date, memberikan informasi yang jelas. Hal ini mengusik saya untuk mengikuti menulis bahasan yang diulas para Kompasianer. Hasilnya saya seperti celingak celinguk di tempat baru dan tidak tahu arah
Saya ingin menuliskan peristiwa yang sedang ramai terjadi sekarang ini seperti ada tindak kekerasan kembali kepada anggota KPK, tentang berita bohong yang berbeda dengan menyebarkan berita bohong, tentang anak musisi yang menangis, ada juga tentang berita propaganda Rusia, dan berita yang lainnya. Saya kan bisa memilih salah satu bahasan ter up date itu tetapi seperti yang saya bilang malah seperti masuk tempat baru dan hanya bisa celingak celinguk.
Waktu jalan-jalan membaca quote saya malah disodori google sebuah quote dari Nicholas Sparks yang menyebutkan bahwa fokus saja pada kategori yang ingin  ditulis, banyak baca buku dari beberapa penulis sesuai minat kategori untuk mendapatkan jawaban dari apa yang kita pertanyakan. Jadi kata kuncinya adalah fokus dengan apa yang menjadi kategori yang kita minati agar bisa membentuk personal branding kita.
Saya pernah menuliskan artikel tentang Mengokohkan Personal Branding Penulis (Pemula) dan ternyata fokus terhadap salah satu kategori yang diminati adalah salah satu jalan untuk mengokohkan personal branding. Bukan berarti tidak boleh menulis diluar kategori yang diminati tetapi tidak usah sampai dipaksakan jika memang tidak memungkinkan menulis diluar kategori yang diminati seperti yang saya alami.
Saya jadi melihat bahwa kemahiran menulis dari satu kategori itu seperti bakat. Tiap orang memiliki bakat yang berbeda satu dengan yang lainnya. Persis seperti bakat yang melekat dalam diri seseorang yang akan memudahkan dalam menjalani apa yang menjadi bagiannya.Â
Seperti orang yang berbakat menyanyi akan mudah saja menyanyi dengan baik dibanding orang yang tidak berbakat menyanyi. Tetapi walaupun berbakat menyanyi bukan berarti tidak boleh melakukan sesuatu yang bukan menjadi bakatnya kan ?
Begitupun dengan kesukaan menulis satu kategori, saat menulis yang menjadi kategori yang bahkan sudah menjadi personal branding pasti akan lebih mudah dibandingkan menulis yang bukan menjadi kategorinya walaupun sekali-kali untuk sekedar memperkaya pengalaman menulis maka menulis kategori lain pun tidak ada salahnya.