Mohon tunggu...
Karla Wulaniyati
Karla Wulaniyati Mohon Tunggu... Lainnya - Senang Membaca, (Kadang-kadang) Menulis, Menggambar Pola/Gambar Sederhana

Let the beauty of what you love be what you do (Rumi)

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Perlukah BRT di Karawang?

26 Januari 2019   16:01 Diperbarui: 26 Januari 2019   16:19 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya tinggal di kota kabupaten tepatnya Karawang Jawa Barat. Alat tranportasi umum di Karawang belum banyak. Seingat saya saat ini angkutan umum di kota yang beredar melewati jalan-jalan dengan trayek cukup jauh hanya ada angkutan kota (angkot) dan travel. Angkot memiliki trayek terjauh untuk mengantarkan penumpang sampai ke tujuan sedangkan mobil travel hanya mengangkut penumpang dari titik keberangkatan ke berbagai tujuan di luar kota.

Saat saya masih sekolah tahun 1990-an angkutan umum yang melewati kota lebih banyak jenisnya. Ada mikro, jenis Mercedes-Benz O 319 yang masuk ke Indonesia tahun 1970 an adalah mobil mikro bus ukuran sedang, mirip mobil VW Combi. Tapi kondisi mobil biasanya sudah tidak bagus terutama interiornya tetapi menjadi angkutan umum yang sangat membantu penumpang melakukan perjalanan antar kabupaten.  

Selain mikro ada bus 3/4, bus yang memiliki kapasitas 27 sampai 34 kursi tetapi kalau kendaraan umum biasanya penumpang akan lebih dari kapasitas kursi karena jika kursi sudah penuh terisi penumpang masih bisa berdiri. Sama dengan mikro bus 3/4 pun digunakan sebagai angkutan umum antar kabupaten.

Selain mikro dan bus 3/4 ada juga angkot walau tidak sebanyak sekarang. Untuk mobil travel masih terbatas serta tidak sebanyak, sebagus, dan senyaman sekarang. Sekarang mikro sudah lenyap sebagai angkutan umum dijalanan Karawang, sedang bus 3/4 sudah jarang terlihat.

Sedangkan untuk bus besar jika di Jakarta, Bandung, dan beberapa kota besar sebagai angkutan umum yang beroperasi di dalam dan antar kota berbeda dengan di Karawang, bus dari dulu sampai sekarang hanya melewati dalam kota Karawang yang dilintasi setelah keluar dari jalan tol menuju poolnya.

Sebenarnya angkutan yang bersifat umum --- bisa menampung banyak penumpang --- sangat diperlukan bagi kota yang sibuk dan padat seperti Karawang. Karena yang awalnya sebagai kota lumbung padi kini berubah menjadi kota industri. Sehingga aktifitas kehidupan menjadi ramai, kendaraan yang digunakan untuk kegiatan sehari-hari menjadi sangat banyak. Hal ini menyebabkan kepadatan di jalan selalu terjadi yang disebabkan oleh volume kendaraan setiap hari kerja dan sekolah sangat tinggi.

Sangat banyaknya kendaraan pribadi menyebabkan Karawang kini memiliki titik macet di banyak tempat. Jika bisa menumbuhkembangkan transportasi umum seperti Bus Rapid Transit (BRT) mungkin bisa lebih menguraikan kemacetan.

Jalur yang dilalui BRT adalah trayek yang dilalui oleh banyak masyarakat sehingga penggunaan kendaraan pribadi bisa berkurang.

Jika BRT sudah menjadi angkutan publik kota maka masyarakat Karawang pasti dapat mengubah pola dalam bertranporstasi yaitu yang terbiasa menggunakan kendaraan pribadi  menjadi menggunakan BRT sebagai transportasi umum seperti di kota besar lain.

Tentu bukan satu hal yang mudah untuk mewujudkannya karena akan banyak yang harus dilakukan baik oleh pemerintah daerah maupun lembaga yang berwenang. Seperti menyediakan infrastruktur dan kebijakan yang mendukung, penyediaan transportasi BRT yang aman, nyaman, dan ramah bagi seluruh penumpang.

Kemajuan zaman harus bisa diikuti oleh pelaku zamannya sesuai kebutuhan. Memang bukan satu hal yang mudah mewujudkan tranportasi umum sebagai angkutan publik di kota industri seperti Karawang, tetapi bukan juga menjadi satu hal yang tidak mungkin dilakukan jika semua pihak ikut mendukung baik pemerintah, pihak terkait, juga masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun