Sore ini saya ingin menulis tentang harapan dan tekad. Di picu oleh pemikiran apakah bisa keliling dunia lewat menulis ? Kebetulan saat ini liburan telah tiba.
Libur telah tiba, libur telah tiba, hore, hore, hore.
Enaknya berprofesi menjadi guru diantaranya adalah saat anak-anak libur jadi ikut libur, mana kalau libur semesteran waktunya lebih dari seminggu. Saya jadi berpikir mau liburan kemana, dan gara-gara lihat serial baru di TV berbayar ---walau ikut langganan yang termurah jadi banyak chanel yang tidak bisa dibuka...hehehe --- judulnya A Discovery of Witches saya jadi ingat ada obsesi sampai sekarang yang belum kesampaian yaitu berkeliling dunia.
Film yang menceritakan seorang penyihir yang juga sejarawan berusaha memecahkan sebuah misteri. Ada seorang profesor yang ternyata seorang vampir menawarkan bantuan. Namun penyihir tak pernah akur dengan vampir. Tapi bukan tentang cerita filmnya yang akan dibahas melainkan tentang lokasi dimana pengambilan film dilakukan.
Lokasi filmya di Inggris tepatnya Universitas Oxford karena keduanya diceritakan sebagai profesor di universitas tersebut. Saya suka dengan lokasi di film itu. Kota dengan bangunan tua, pemandangan asri, jalanan dengan public area yang nyaman, dan rumah dengan bentangan hamparan rumput. Itu membuat obsesi saya berkeliling dunia yang dimulai berkeliling Eropa kembali membuncah.
Masalahnya saya tidak ada kemampuan untuk bisa berkeliling Eropa menyaksikan bangunan maupun tempat bersejarah, Â ionik, museum, berkeliling kota, melihat bunga khas suatu negara, adat istiadat, kuliner, dan saya sangat ingin melihat salju.
Lalu saya berpikir apa saya bisa keliling dunia --- untuk yang awal keliling Eropa dulu --- dengan menulis ? Jawabannya mungkin saja bisa mungkin juga satu hal yang mustahil, walau kalau Yang Maha Kuasa sudah berkehendak tidak ada yang mustahil.
Saya jadi ingat pengalaman berusaha pergi ke Mekah dan Madinah untuk umroh menjadi suatu pengalaman berharga yang mungkin akan saya terapkan dalam mewujudkan pergi berkeliling Eropa.
Sejak SMA saya sudah berkeinginan pergi haji atau umroh, tapi saya tidak berkemampuan untuk itu. Setelah bekerja saya menabung sedikit demi sedikit tetapi masih belum cukup untuk biaya ke sana. Sampai tahun 2010 saya berjualan online membuat bros yang waktu itu sedang booming.
Saya niatkan membuat bros yang keuntungannya saya tabung untuk biaya ke Haramain. Selain jualan online saya juga berjualan di sekolah, di pasar kaget bahkan ditawarkan dari orang ke orang.
Apa jualan brosnya bisa membiayai ke Mekah dan Madinah untuk umroh ? Jawabanya tidak bisa, walau akhirnya saya pergi umroh tahun 2012 tapi biayanya bukan sepenuhnya dari berjualan bros. Saya dapat rejeki lain yang menggenapkan uang untuk bisa melunasi biaya umroh.