Mohon tunggu...
Karizal Tri Sabana
Karizal Tri Sabana Mohon Tunggu... Guru - Karizalts

Pembelajar Journalist CP : 082295374422 @karizal_sabana

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Refleksi Partisipasi Pemilih Desa Cintajaya dalam Pilkada Serentak 2024

3 Desember 2024   11:32 Diperbarui: 3 Desember 2024   12:41 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pilkada Serentak tahun 2024 menjadi tonggak penting dalam perjalanan demokrasi negara kita. Sebagai anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Desa Cintajaya, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis, saya merasa perlu untuk berbagi refleksi tentang partisipasi pemilih di desa kami. Dari total 4.387 Daftar Pemilih Tetap (DPT), hanya 2.836 pemilih yang hadir ke TPS dan menyalurkan aspirasi hak suaranya, hal tersebut mencatatkan bahwa tingkat partisipasi pemilih di Desa Cintajaya hanya sebesar 64,6%, Angka ini tentu masih di bawah rata-rata apabila kita lihat dari partisipasi di tingkat Kecamatan Lakbok yang tercatat sebesar 71,4% dan Kabupaten Ciamis yang mencapai 70,9%.

Pelaksanaan Pilkada di Desa Cintajaya secara umum berjalan dengan tertib dan lancar. Dalam pelaksanaannya tidak kami temukan masalah yang signifikan, adapun beberapa kendala kecil dapat kami atasi dan temukan solusinya pada saat itu juga. Mulai dari pembukaan TPS hingga perhitungan suara, semua tahapan dipenuhi dengan semangat kolektif penyelenggara, pengawas, saksi, dan masyarakat. 

Namun walaupun demikian, angka partisipasi yang kurang optimal tetap menjadi catatan penting bagi kami. Salah satu penyebab utama partisipasi yang rendah di Desa kami adalah karena banyaknya pemilih yang berada di luar daerah baik untuk urusan pekerjaan maupun pendidikan, membuat sebagian besar dari mereka sulit menggunakan hak pilihnya.

Doc. Karizal
Doc. Karizal

Selain itu menurut sudut pandang kami, kami juga menemukan bahwa antusiasme terhadap Pilkada sebagian kecil masih terhambat oleh apatisme politik di kalangan tertentu. Beberapa warga merasa bahwa memilih tidak memberikan dampak langsung pada kehidupan mereka. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi penyelenggara untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya hak pilih sebagai bagian dari upaya memperbaiki kondisi sosial dan politik.

Sebagai anggota PPS, kami telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan partisipasi, mulai dari sosialisasi melalui pertemuan warga hingga penggunaan media sosial. Namun, upaya ini belum sepenuhnya menjangkau semua lapisan masyarakat. Tantangan teknis, seperti pengelolaan data pindah memilih, juga menurut saya memerlukan perhatian lebih kedepannya.

Doc. Karizal
Doc. Karizal

Pilkada ini memberikan pelajaran berharga bahwa keberhasilan demokrasi tidak hanya ditentukan oleh kelancaran teknis pelaksanaan, tetapi juga oleh tingkat partisipasi masyarakat. Dan untuk evaluasi kedepannya menurut kami perlu adanya pendekatan yang lebih inovatif, seperti misalnya mempermudah akses memilih bagi warga luar daerah atau memperkuat edukasi politik yang berkelanjutan.

Refleksi yang saya sampaikan ini mudah-mudahan bisa menjadi masukan berharga bagi penyelenggara di semua jenjang tingkatan. Demokrasi yang sehat adalah demokrasi yang melibatkan sebanyak mungkin suara rakyat. Harapan saya, pada pemilu-pemilu berikutnya, angka partisipasi di Desa kami akan lebih tinggi, sejalan dengan kualitas demokrasi yang terus membaik.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun